Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja “Success Story” Indonesia

Kompas.com - 09/02/2022, 19:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto mengatakan, pelatihan dan insentif program Kartu Prakerja adalah success story Indonesia dalam memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat.

“Semua terjadi dalam kurun waktu dua tahun dan ekosistem ini (Kartu Prakerja) tentu akan berkembang dan memberikan nilai dan manfaat bagi angkatan kerja di Indonesia,” katanya dalam Webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja as Covid-19 Recovery Program yang dilaksanakan melalui Zoom, Rabu (9/2/2022).

Menko Airlangga mengatakan itu menanggapi hasil riset lembaga Presisi yang dipaparkan dalam webinar tersebut. Adapun riset tersebut didanai oleh Pemerintah Jepang melalui United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Pada kesempatan tersebut, Airlangga memaparkan, penyelenggaraan Kartu Prakerja juga memberikan beberapa pembelajaran. Pertama, pemerintah bertransformasi dalam melayani publik dengan memanfaatkan teknologi digital.

Seperti diketahui, program Kartu Prakerja bisa diakses secara digital, sehingga masyarakat tidak perlu datang ke kantor-kantor pemerintahan untuk mendapatkan pelayanan.

Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Bakal Turunkan Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 212 Wilayah

“Dengan digital, kita mampu memproses di awal 200.000 bantuan (Kartu Prakerja) per minggu, sekarang kapasitas yang dimiliki mencapai 800.000 per minggu,” ujarnya.

Kedua, penyelenggaraan program Kartu Prakerja dilakukan melalui kerjasama dengan sektor swasta. Airlangga menyebutkan, pihak swasta sangat diperlukan dalam pengembangan program, sehingga pemerintah cukup bermain dalam regulasi, standar, dan pelaksanaan.

Pelajaran berikutnya, kata dia, program Kartu Prakerja dapat mendorong sektor education technology dan learning management system sehingga membuat inovasi bermunculan.

“Ini bisa jadi opsi untuk pendidikan ke depan. Pendidikan pasca-Covid-19 bisa ada dua jalur, yakni pendidikan berbasis offline dan online, yang efektivitasnya sudah secara bersamaan bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Airlangga juga menilai, setiap inovasi membutuhkan space atau ruang untuk tumbuh. Dalam proses ini, inovasi akan terus dibuka agar tingkat pelayanan terus meningkat dan akan lebih banyak lagi masyarakat yang menikmati.

Baca juga: Menko Airlangga Optimistis Ekonomi Kuartal I 2022 Tumbuh 5 Persen

“Terutama untuk menjawab disparitas infrastruktur, gender, dan meningkatkan kemampuan mereka yang senior dibandingkan dengan mereka yang berusia muda,” paparnya.

Sebelumnya, Country Representative UNDP, Norimasa Shimomura dalam webinar tersebut mengatakan, penelitian Presisi memperlihatkan hasil-hasil yang menjanjikan, terutama dalam meningkatkan kompetensi, kewirausahaan, dan bantuan sosial.

Hal senada diungkapkan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Dia menuturkan, Pemerintah Jepang mendukung program Kartu Prakerja untuk membangun proyek ketahanan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Executive Director Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, keberhasilan Kartu Prakerja tak lepas dari tim yang mampu bergerak cepat dan berbasis empati.

Denni menyebutkan, pihaknya menciptakan program Kartu Prakerja sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga harus menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. 

Baca juga: Riset: Kartu Prakerja Jadi Solusi Perkecil Learning Loss Saat Pandemi Covid-19

Selain itu, program Kartu Prakerja juga harus responsif dalam menjawab kebutuhan penerima atau user. Caranya dengan menyediakan kanal atau saluran bagi penerima untuk menyampaikan kebutuhannya.

“Kami melengkapi fitur-fitur yang bermanfaat dengan kebutuhan mereka. Mereka bisa proaktif sesuai dengan keinginan. Kalau pun malas, misalnya, mesin sudah bisa mencarikan lowongan yang sesuai sesuai profil peserta,” paparnya yang hadir sebagai penanggap dalam webinar tersebut.

Adapun penanggap lainnya, Honorary Associate Professor The Arndt-Corden Department of Economics Australian National University, Chris Manning mengatakan, program Kartu Prakerja berjalan sangat baik karena telah berbasis digital.

Dengan digital, kata dia, program Kartu Prakerja bisa menjangkau orang di berbagai daerah di Indonesia untuk mendapatkan pelatihan dan pekerjaan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com