Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pemulihan Ekonomi Akan Berlanjut, tapi Omicron Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/02/2022, 16:51 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meyakini ekonomi Indonesia akan terus tumbuh positif. Hal ini diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (10/2/2022).

Perry mengatakan, pemulihan ekonomi mulai terjadi karena disokong adanya percepatan vaksinasi, stimulus kebijakan BI, pemerintah, dan otoritas terkait, purchasing managers index (PMI), keyakinan konsumen, serta penjualan ritel.

"Proses pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022 diperkirakan juga berlanjut meski peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron perlu terus diwaspadai. Sejumlah indikator ekonomi hingga Februari 2022 tercatat tetap baik," kata dia secara virtual.

Baca juga: Ubah Bisnis IATA, dari Penerbangan Jadi Batu Bara, Hary Tanoe: Agar Tak Rugi, Carter Pesawat Sedang Sepi

BI juga menyebut perekonomian secara global sudah mengalami pemulihan. Namun masih terdapat tantangan yang harus diwaspadai yakni tingginya tensi geopolitik serta merebaknya Covid-19 varian Omicron.

Walaupun begitu, ekonomi global pada diperkirakan akan tumbuh sekitar 4,4 persen pada tahun ini.

"Pemulihan ekonomi yang berlanjut dikonfirmasi oleh sejumlah indikator di 2022, antara lain purchasing managers index, keyakinan konsumen, dan penjualan ritel yang tetap kuat di tengah peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron. Dengan perkembangan tersebut, ekonomi global 2022, diperkirakan prediksi kami sebelumnya 4,4 persen," lanjutnya.

Ia menambahkan, dengan perkembangan indikator yang ada, perekonomian domestik diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2022, menjadi 4,7 persen sampai 5,5 persen secara tahunan.

Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga 3,50 Persen, Ini Alasannya

Lebih lanjut Perry memaparkan, pada triwulan IV-2021, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen secara tahunan, meningkat dari triwulan sebelumnya yang hanya 3,51 persen (yoy).

Ia menilai, tumbuhnya ekonomi pada tahun lalu disebabkan adanya perbaikan hampir di semua komponen Produk Domestrik Bruto (PDB), mulai dari sisi pengeluaran maupun dari sisi lapangan usaha.

Hal itu sejalan dengan proses pemulihan ekonomi domestik paska merebaknya Covid-19 varian Delta tahun 2021. Secara keseluruhan, pada tahun 2021, ekonomi tumbuh 3,69 persen jauh meningkat dari kinerja tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 2,07 persen year on year.

Baca juga: Kemenkeu Yakin Investor Masih Tertarik dengan Surat Utang Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com