Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei YLKI: Stok Minyak Goreng Kosong di 17 Toko Wilayah Jakarta dan Bekasi

Kompas.com - 11/02/2022, 19:37 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan survei ketersediaan minyak goreng ke-30 toko yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Bekasi dan Kabupaten. Survei ini YLKI lakukan secara langsung maupun daring.

Bidang Penelitian di YLKI Niti Emiliana menyebutkan, dari ke-30 toko tersebut, ditemukan masih banyaknya minyak goreng kelapa sawit yang tidak tersedia. Baik itu minyak goreng bersubsidi maupun non-subsidi.

"Mengenai ketersediaan, kami melihat ada atau tidaknya minyak goreng ini. Mayoritas di 17 toko, tidak tersedia minyak goreng kelapa sawit, baik itu harga bersubsidi maupun yang masih mahal atau sebesar 57 persen," katanya secara daring, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Sederet Janji Mendag dan Realita Masih Mahalnya Harga Minyak Goreng

Kemudian, masih dari empat wilayah yang menjadi target survei, sebanyak 30 persen toko diketahui masih menjual minyak goreng dengan harga tidak sesuai dengan keputusan pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter.

"Di 9 toko atau 30 persen itu tersedia, ternyata harganya masih tinggi atau tidak bersubsidi. Peringkat ketiga, ada 3 toko sebesar 10 persen. Dia ini tersedia, tapi sudah bersubsidi. Ada juga 1 toko tersedia keduanya, baik bersubsidi maupun harga masih tinggi atau tidak bersubsidi," sebutnya.

Selanjutnya, Neti menyebutkan kembali survei mengenai kesesuaian harga minyak goreng dengan subsidi pemerintah. Terdapat 9 toko, menjual minyak goreng kemasan premium di atas standar harga subsidi pemerintah.

Baca juga: Ritel Dituding Timbun Minyak Goreng, Aprindo: Bagaimana Mungkin? Tidak Masuk di Akal Sehat!

"Memang mayoritas yang ditemukan itu untuk pouch yang premium ya, jadi 9 toko atau sekitar 69 persen harganya di atas standar. Artinya, harganya melebihi dari yang diberikan oleh pemerintah," ucapnya.

Kemudian 15 persen atau 2 toko telah mengikuti ketentuan harga sesuai standar pemerintah. Sisanya, ada yang menjual di bawah harga standar Rp 14.000 per liter.

"Peringkat kedua, ada 2 toko atau sebanyak 15 persen harganya sudah sesuai standar dengan pemerintah. Dan juga, peringkat ketiga, ada 1 toko yang menjual di bawah harga standar atau murah. Jadi dia kemasan pouch premium, harganya lebih rendah dari harga subsidi pemerintah. Ada juga satu toko harga sesuai dan di atas standar, dua pilihan," paparnya.

Sebagaimana diketahui, semenjak diputuskannya harga minyak goreng oleh pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter sejak 19 Januari 2022, justru kini semakin susah didapatkan di sejumlah peritel modern. Padahal, penetapan harga minyak tersebut untuk menstabilkan harga minyak goreng yang akhir-akhir ini melonjak hingga menyentuh harga Rp 20.000 per liter lantaran kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) yang turut tinggi.

Baca juga: Produsen Minyak Goreng Mengaku Dibuat Bingung Aturan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com