Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi E-commerce: Sudah 9,2 Juta UMKM Go Digital

Kompas.com - 11/02/2022, 21:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi e-Commerce Indonesia (Indonesia e-Commerce Association/idEA) mencatat, sudah ada 9,2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masuk ke ekosistem digital melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Ketua idEA Bima Laga mengatakan, sejak program BBI diluncurkan pada Mei 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah melihat sektor digital menjadi solusi untuk memulihkan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, pemerintah bersama dengan idEA dalam dua tahun terakhir terus gencar mendorong para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui platform digital.

"Pada masa pandemi, sektor yang bisa dimanfaatkan adalah digital, sehingga kami dorong sebanyak-banyaknya UMKM untuk masuk ke sektor digital. Sampai akhir 2021 datanya 9,2 juta yang on board ke platform digital," ujar Bima dalam acara Digital Economy Working Group-Sofa Talk, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Promo Blibli Khusus Valnetine, Ada Diskon hingga 70 Persen

Jumlah UMKM yang go digital tersebut meningkat sekitar 3,1 juta UMKM dibandingkan data terakhir per Mei 2021.

Bima menilai, penjualan secara daring merupakan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh sebab itu, setelah masuk ke platform digital, hal penting yang dilakukan pelaku usaha adalah memastikan bisa beradaptasi dan berkelanjutan.

Ia mengatakan, untuk mendukung UMKM yang masuk ke platform digital bisa beradaptasi dan bertahan dalam memasarkan produknya, BBI pun menyediakan kelas-kelas materi yang bisa diikuti gratis oleh para pelaku UMKM.

"UMKM bisa manfaatkan ilmu sebanyak-banyaknya di BBI, ada program pelatihannya. Penting untuk ikuti pelatihan yang bermanfaat bagi pelaku UMKM yang ingin bergerak maju di sektor digital," jelasnya.

Bima menambahkan, saat ini pihaknya bersama pemerintah tengah menyusun kurikulum untuk program BBI. Kurikulum itu akan menjadi acuan dalam memberikan pelatihan dan standarisasi kelas UMKM agar setara dengan UMKM di negara-negara lainnya.

"Kami ingin kurikulum ini bisa membuat compete (bersaing) dengan UMKM di negara lain. Jadi nanti beginner sampai advance itu ada kurikulumnya. Itu bisa kita lakukan standarirasinya," pungkas dia.

Baca juga: YLKI Buka Posko Pengaduan Kelangkaan Minyak Goreng, Catat Nomornya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com