Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Ancam Sektor Pertanian Indonesia

Kompas.com - 14/02/2022, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman sektor pertanian yang harus diwaspadai karena dampaknya yang signifikan, seperti beberapa dampak perubahan iklim antara lain adalah cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, kekeringan, gelombang panas, dan badai tropis.

“Cuaca ekstrem dapat sangat berdampak pada sektor pertanian. Kekeringan yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi dapat berdampak buruk pada hilangnya produktivitas tanaman,” ujar Felippa Ann Amanta dalam siaran persnya, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Luhut Ungkap 4 Jurus Pemerintah RI Melawan Dampak Perubahan Iklim

Felippa menilai, perubahan iklim dapat mengganggu ketersediaan pangan dan mengancam ketahanan pangan.

Secara sederhana, berkurangnya produksi akan mengakibatkan harga pangan menjadi lebih mahal. Kenaikan harga dapat berdampak pada akses, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Indonesia Bisa Rugi Rp 544 Triliun hingga 2024

Selain itu Felippa juga memaparkan, berdasarkan data WFP 2017, tingginya harga makanan bergizi merupakan faktor terbesar yang menghalangi konsumsi rumah tangga yang lebih besar dan lebih sehat.

Data yang sama juga menunjukkan harga makanan bergizi termurah untuk rata-rata rumah tangga empat orang berjumlah Rp 1.191.883 per bulan.

Baca juga: BCA dan Bank Permata Masih Minati Pembiayaan Batu Bara, di Tengah Isu Perubahan Iklim

Biaya tersebut lebih dari 2 kali lipat rata-rata pengeluaran rumah tangga nasional untuk makanan pada September 2020 yang hanya Rp 588.773 per bulan, berdasarkan data BPS 2020.

Selain itu, volatilitas harga juga berdampak signifikan bagi ketahanan pangan Indonesia, karena konsumen dapat mengubah konsumsinya untuk merespons kenaikan harga.

Ketika menghadapi kenaikan harga, konsumen mengurangi konsumsi makanan bergizi atau bahkan jumlah keseluruhan makanan mereka.

Baca juga: Wamenkeu: Ternyata, Anggaran Mitigasi Perubahan Iklim Bukan Angka Main-main

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com