Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Kompas.com - 15/02/2022, 09:51 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (15/2/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang memguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.752,81 atau naik 18,3 poin (0,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.734,48.

Sebanyak 207 saham melaju di zona hijau dan 149 saham di zona merah. Sedangkan 182 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 745,9 miliar dengan volume 2,3 miliar saham.

Baca juga:  Ketahui Ciri-ciri Saham Gorengan dan Blue Chip

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Shanghai Komposit 0,4 persen, dan indeks Strait Times 0,07 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,01 persen, dan Nikkei melemah 0,26 persen.

Wall Street pagi ini merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,49 persen, S&P 500 melemah 0,39 persen, dan Nasdaq 0,23 poin.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pergerakan IHSG masih tertekan oleh isu perang Ukraina dengan Rusia. Hal ini membuat pelaku pasar melepas saham-sahamnya, yang mendorong aksi jual asing.

“Meskipun begitu, nilai transaksi tidak meningkat (tidak terindikasi panic selling) dan secara teknikal malah memberikan kesempatan IHSG menutup gap pada 6.731. Kondisi ini memungkinkan terjadinya technical rebound,” jelas William.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.30 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.313 per dollar AS, atau naik 13 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.326 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih dibayangi oleh banyaknya tekanan berkaitan dengan rencana invasi Rusia ke Ukraina.

Sentimen negatif juga muncul dari kenaikan inflasi global, ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS, dan tingginya kasus covid di tanah air.

"Hari ini rupiah mungkin bisa melanjutkan penguatannya, tapi tekanan terhadap rupiah juga belum hilang. Penguatan rupiah karena bantahan Rusia soal invasi ke Ukraina, data pertumbuhan penjualan ritel Indonesia di bulan Januari yang membaik dan pengumuman pelonggaran PPKM level 3," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.300 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Masih Merah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com