Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Indomaret Menimbun Minyak Goreng?

Kompas.com - 17/02/2022, 08:33 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah sulitnya masyarakat mendapatkan minyak goreng murah, ritel Indomaret justru diterpa isu melakukan penimbunan.

Hal ini menyusul beredarnya video saat anggota DPRD Pringsewu melakukan sidak bersama Satpol PP Pringsewu di salah satu gerai Indomaret di Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Senin (14/2/2022).

Dalam video yang berdurasi kurang lebih dari 1 menit tersebut, terdapat kardus dan kotak biru yang berisi beberapa minyak goreng kemasan 1 liter bermerk Sovia yang disimpan di luar toko Indomaret.

Baca juga: Gerai Indomaret di Pringsewu Diduga Menimbun Minyak Goreng, Ini Penjelasan Manajemen

Sesorang yang mengenakan seragam Indomaret di video itu mengatakan bahwa minyak goreng tersebut bukan ditimbun, melainkan disimpan untuk kebutuhan Indomaret sendiri ketika menggoreng Yummy Fried Chicken, sebagai salah satu makanan yang juga dijual di Indomaret tersebut.

Video tersebut pun mendapatkan beragam komentar dari netizen.

"jgn-jgn minyak gorengnyaa langka gara-gara ditimbun," tulis pengguna akun instagram @m4ximaoff seperti dikutip Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Pengguna lain juga menyakini video tersebut yang menjadi salah satu penyebab mengapa minyak goreng di ritel Indomaret selalu kosong.

"Oo pantas kosong terus," tulis Olivia Cininta.

Indomaret Buka Suara

Menanggapi hal itu, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) pun buka suara. Marketing Director PT Indomarco Prismatama Darmawi Alie mengatakan, minyak goreng tersebut disimpan di dekat dapur di area gerai.

"Minyak goreng tersebut tidak untuk dijual karena peruntukannya untuk menggoreng ayam Yummy Fried Chicken sebagaimana yang ditemukan pada sidak 14 Februari 2022," ujarnya kepada Kompas.com.

Dia pun menegaskan, pihaknya terus mengikuti kebijakan pemerintah mengenai harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14.000 per liter untuk kebutuhan masyarakat.

"Prinsip bisnis yang kami lakukan adalah produk minyak goreng dikirim dari distributor dan kemudian kami teruskan ke gerai-gerai Indomaret untuk dijual langsung ke konsumen akhir. Kemudian untuk persediaan di gerai ini sangat tergantung dari kiriman pasokan distributor, gudang di gerai Indomaret juga sangat terbatas sehingga tidak mungkin ada penimbunan dan kami tidak terbersit sedikit pun untuk menahan minyak goreng," katanya.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Ritel: Indomaret di Pringsewu Tidak Menimbun Minyak Goreng

Dia mengatakan, saat anggota Satpol PP, Dinas Perindag, dan DPRD Pringsewu melakukan sidak di Indomaret Jalan Jenderal Sudirman, toko memiliki kebutuhan minyak goreng 66 liter, yang terdiri dari 32 liter stok toko Jenderal Sudirman dan 22 liter stok toko Jalan Ahmad Yani. Namun, saat itu stok yang baru datang hanya 12 liter.

Sementara untuk menjawab pertanyaan tim sidak, karyawan Indomaret menjelaskan bahwa minyak goreng tersebut akan dipergunakan untuk menggoreng Yummy Fried Chicken. Namun, minyak goreng tersebut diminta untuk dijual kepada masyarakat.

"Secara sistem di komputer kasir, minyak goreng tersebut tidak bisa dijual sehingga penjualan secara manual dan tersisa 8 pouch. Telah dilakukan koordinasi dengan Disperindag Kabupaten Pringsewu dan dijelaskan bahwa stok di toko benar dipergunakan untuk keperluan menggoreng ayam dan tidak untuk ditimbun," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com