Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Langka, Begini Permintaan Pengusaha Ritel ke Pemerintah

Kompas.com - 17/02/2022, 16:11 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memerintahkan para distributor untuk memasok minyak goreng ke pasar tradisional, bukan hanya ke ritel modern.

Menurutnya hal ini bertujuan agar masyarakat tidak membeli minyak goreng di ritel modern saja, sehingga stok minyak goreng di ritel modern tidak minim.

"Kan sejauh ini orang-orang masih memilih ritel modern untuk belanja minyak goreng karena di pasar mayoritasnya enggak ada. Makanya ketika minyak goreng di pasar tradisional ada, orang enggak lagi cari minyak goreng di ritel modern. Efeknya minyak goreng yang di ritel modern pun tetap ada," kata Roy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Tokopedia dan Shopee Sepakat Bakal Take Down Seller jika Ketahuan Jual Minyak Goreng di Atas HET

"Ini kan selama ini minim (minyak goreng di pasar tradisonal) sehingga belinya pada di Alfamart atau Indomaret. Ya berapapun dijual di rak tokonya pasti akan habis kan," sambung Roy Mandey.

Roy mengatakan peritel modern sudah mendapatkan bagian stok minyak goreng yang telah digelontorkan Kemendag sebanyak 27 juta liter beberapa pekan yang lalu.

Hanya saja, 27 juta liter minyak goreng tersebut tidak seluruhnya disalurkan ke toko ritel modern, namun juga disebar ke beberapa ke pasar tradisional.

Baca juga: Gerai Indomaret di Pringsewu Diduga Menimbun Minyak Goreng, Ini Penjelasan Manajemen

Sementara itu, proses pengiriman minyak goreng tersebut menggunakan jalur darat dan laut sehingga ada estimasi waktu kedatangan.

"Ya sebagian sudah ada di ritel modern, sebagian lagi masih proses pengiriman. Masih dalam proses komitmen konkret untuk distribusi," kata Roy.

Sebelumnya, pedagang pasar masih mengeluhkan minimnya pasokan minyak goreng. Padahal sudah lebih dari seminggu yang lalu pemerintah menjanjikan stok minyak goreng akan terpenuhi di pasar tradisional.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Ritel: Indomaret di Pringsewu Tidak Menimbun Minyak Goreng

Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) Hasan Basri menilai pemerintah cukup lamban dalam menyelesaikan masalah pasokan minyak goreng.

"Pemerintah itu enggak begitu menghiraukan, jadi pemerintah kita ini masalah komoditas kalau ada protes baru bereaksi. Ini kebiasaan rutin yang artinya menjadi tradisi yang panjang dalam masalah komoditas," kata Hasan Basri dalam diskusi media virtual, Rabu (16/2/2022).

Hasan pun mengatakan, minimnya stok minyak goreng di pasaran seolah-olah diangggap ulah pedagang yang menjadi penyebabnya. Belum lagi harga minyak goreng di pasar juga masih belum turun.

"Minyak goreng mahal itu yang dipermasalahkan pedagang, sementara kita pedagang itu kan hanya menjual dengan keuntungan yang sangat tipis. Jadi kalau kita sebagai pedagang tidak mungkin menyetok minyak goreng yang berlebihan, artinya hari ini paling 2 atau 3 hari stok kita habis lalu belanja lagi," beber Hasan.

Baca juga: Faisal Basri: Persoalan Minyak Goreng Ini Reaksi Kebijakan Pemerintah yang Meninabobokan Biodiesel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com