Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup eFishery Buka Lowongan 2.000 Karyawan, Boleh Kerja di Kampung, Fasilitas Ibu Kota

Kompas.com - 17/02/2022, 19:21 WIB
Aprillia Ika

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Startup akuakultur eFishery berencana membuka rekrutmen untuk talenta terbaik terutama di bidang engineering dan pengembangan produk secara agresif sepanjang 2022.

Perusahaan menargetkan memiliki lebih dari 2.000 karyawan pada akhir 2022. 

Hal ini dilakukan setelah eFishery mendapatkan pendanaan Seri C senilai 90 juta dollar AS. 

“Perekrutan karyawan yang kami lakukan kali ini akan berbeda dengan yang sebelumnya. Saat ini, sistem bekerja di eFishery adalah WFA (Work from Anywhere)," ujar Co-founder dan Chief of Internal Operations Officer eFishery Chrisna Aditya melalui rilis, Kamis (17/2/2022). 

Baca juga: Ditanya Rencana IPO, Ini Kata eFishery

Dengan sisten WFA, karyawan eFishery dipersilakan untuk “Pulang Kampung” sehingga bisa ikut serta dalam pembangunan daerahnya melalui teknologi digital perusahaan.

Fasilitas karyawan yang "Pulang Kampung" akan sama dengan karyawan yang bekerja di ibukota. 

"Ini menjadi satu cara berbeda yang dapat kami lakukan untuk memberikan dampak lebih besar pada perekonomian Indonesia terutama di sektor akuakultur. Harapannya dalam beberapa tahun mendatang kita bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen akuakultur terbesar di dunia,” lanjut Chrisna.

Bagi yang ingin bergabung untuk #TumbuhBersama dan #TumbuhLebihKuat dengan eFishery ini dapat mengklik website efi.sh/wfa atau melalui linkedin.com/company/efisheryid.

Baca juga: Diguyur Rp 1,28 Triliun dari Temasek hingga Softbank, eFishery Bakal Rekrut 1.000 Karyawan

Target gandeng 1 juta pembudidaya

Hingga saat ini masih banyak potensi pembudidaya yang masih belum terjangkau oleh eFishery.

Untuk itu, eFishery berencana untuk menggandeng 1 juta pembudidaya dalam waktu 3-5 tahun ke depan.

Sebagai informasi, sejak eFishery didirikan pada 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 40.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com