Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki 5 Juta Pengguna, Indodax Kuasai 45 Persen Investor Kripto Nasional

Kompas.com - 18/02/2022, 14:56 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform jual beli aset kripto, Indodax mencatat jumlah pengguna atau member terus mengalami pertumbuhan signifikan.

Tercatat sampai dengan Februari 2022, jumlah pengguna Indodax telah mencapai 5 juta orang, atau setara dengan 45 persen dari total keseluruhan investor aset kripto di Indonesia sebanyak 11 juta orang.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, jika dibandingkan tahun lalu, jumlah member mengalami kenaikan sebesar 104 persen.

Baca juga: Inflasi dan Suku Bunga dalam Tren Naik, Kenapa ORI Masih Diburu Investor Ritel?

"Indodax merupakan crypto exchange yang berdiri dari tahun 2014 dengan nama awal Bitcoin.co.id dan merupakan pionir local exchange di Indonesia yang saat ini sudah diawasi oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)," ujar dia, dalam keterangannya, Jumat (18/2/2022).

Lebih lanjut Oscar menyebutkan, semenjak merebaknya pandemi Covid-19 tren berinvestasi aset kripto semakin menjamur, di mana penetrasi investasi aset kripto mayoritas diisi oleh investor dengan rentang usia 21-35 tahun.

Ia pun tidak menutup kemungkinan, ke depannya fenomena berinvestasi aset kripto akan semakin marak, dengan potensi penambahan investor kripto baru berasal dari kota dengan jumlah populasi lebih sedikit.

"Hal ini masih perlu proses, utamanya proses edukasi. Bagaimana langkah-langkah yang tepat untuk memulai berinvestasi aset kripto, mengenal kripto yang akan dipilih, bagaimana cara memilih aset kripto yang benar, tentu harus digaungkan terus menerus," tuturnya.

Baca juga: Ini Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Dilelang Pekan Depan

Terkait hal tersebut, Indodax disebut berkomitmen untuk terus mengedukasi para investor pemula yang baru terjun ke kripto, mencakup edukasi mengenai ekosistem blockchain yang berkaitan erat dengan aset kripto, seperti decentralized finance, NFT, dan metaverse, semakin banyak digandrungi.

"Teknologi ekosistem kripto ini dengan cepat mulai diterima masyarakat Indonesia. Tentunya, kita semua berharap teknologi blockchain dapat membuat Indonesia menjadi setara dengan negara maju lainnya," ucap Oscar.

Sebelumnya, Bappebti Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan bahwa jumlah investor aset kripto di Indonesia hingga akhir 2021 mencapai 11 juta orang.

Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya hanya mencapai 7,48 juta investor.

Adapun akumulasi nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada 2021 mencapai Rp 859,45 triliun atau rata-rata per hari sebesar Rp 2,3 triliun.

Baca juga: Akhir Pekan, Ini Promo Alfamart dan Indomaret Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com