Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Bakal Serap 60.000 Tenaga Kerja lewat Program Padat Karya Tunai

Kompas.com - 18/02/2022, 16:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program padat karya tunai (PKT) pada tahun anggaran 2022, dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Pada tahun ini, Kementerian PUPR menganggarkan Rp 13,91 triliun untuk program Padat Karya Tunai. Salah satunya adalah kegiatan di bidang cipta karya yang ditargetkan menyerap 60.000 tenaga kerja dengan anggaran Rp 2,11 triliun.

“Terdapat enam kegiatan PKT yang diperkirakan dapat menyerap 60.000 tenaga kerja, yakni Sanimas, Pamsimas, Sanitasi Pendidikan Keagamaan, TPS3R, Kotaku dan PISEW,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Simak Ketentuan Pencairan Insentif Prakerja agar Tidak Gagal Cair

Diana mengatakan program tersebut direncanakan akan dimulai pada Mei 2022. Namun sebelum itu, harus melalui proses rekrutmen dan pelatihan sebelum memulai pekerjaan.

“Proses rekrutmen dan pelatihan fasilitator direncanakan dimulai pada akhir Februari hingga akhir April 2022. Sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sarana prasarana diharapakan dapat dilaksanakan mulai Mei hingga Oktober 2022. Sehingga proses serah terima aset diharapkan dapat dilakukan pada November-Desember 2022,” ujarnya.

Adapun rincian kegiatan PKT bidang Cipta Karya yakni Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 1.156 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 17.340 tenaga kerja dengan anggaran Rp 578 miliar, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan di 1.381 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 8.286 tenaga kerja dengan anggaran Rp 290,2 miliar, Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di 106 lokasi yang diperkirakan dapat menyerap 1.590 tenaga kerja dengan anggaran Rp 63,6 miliar.

Selanjutnya ada program Kotaku di 265 kelurahan yang diperkirakan dapat menyerap 6.000 tenaga kerja dengan anggaran Rp 264,7 miliar, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 1.725 desa yang diperkirakan dapat menyerap 17.250 tenaga kerja dengan anggaran Rp 690 miliar.

Baca juga: Dorong Digitalisasi, TUKS Bukit Asam di Pelabuhan Tarahan Lampung Gunakan Inaportnet

Terakhir, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 450 kecamatan yang diperkirakan dapat menyerap 10.000 tenaga kerja dengan anggaran Rp 225 miliar.

Sementara pada tahun anggaran 2021, kegiatan PKT bidang Cipta Karya berhasil menyerap 417.381 orang tenaga kerja dengan realisasi anggaran Rp 5,53 triliun. Adapun rincian kegiatan meliputi Pamsimas di 5.780 lokasi yang menyerap 67.244 tenaga kerja, Sanimas di 1.771 lokasi yang menyerap 53.328 tenaga kerja dan sanitasi ponpes/lembaga pendidikan keagamaan di 5.417 lokasi menyerap 40.979 tenaga kerja.

Selanjutnya, TPS3R di 162 lokasi menyerap 4.200 tenaga kerja, PISEW di 1.500 lokasi menyerap 55.680 tenaga kerja dan Kotaku di 2.104 lokasi menyerap 168.128 tenaga kerja. Sementara kegiatan kontraktual dengan pola PKT dilaksanakan di 1.224 lokasi yang menyerap 27.822 tenaga kerja.

Baca juga: Ini Tingkat Imbalan Sukuk Negara yang Dilelang Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com