Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Bentuk Dana Kesehatan Global, Alasan RI: Cegah Pandemi Butuh Mobilisasi Dana...

Kompas.com - 18/02/2022, 17:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara anggota G20 akan merumuskan pembentukan dana kesehatan global untuk menangani pandemi di masa depan. Pembentukan dana tersebut adalah salah satu usulan dari tiga prioritas utama memperkuat arsitektur kesehatan global.

Penguatan arsitektur kesehatan global sendiri merupakan satu dari tiga pilar yang menjadi agenda presidensi G20 Indonesia. Selain di jalur keuangan (finance track), arsitektur kesehatan global juga dibahas dalam jalur sherpa (sherpa track).

"Indonesia bersama Italia juga mendorong adanya task force untuk menghubungkan antara kesehatan dan keuangan. Karena dalam rangka pemulihan dan prevention terhadap pandemi, ini dibutuhkan mobilisasi dana," kata Co-Sherpa G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi dalam konferensi pers, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Presidensi Indonesia di G20 Buka Peluang Perluasan Akses Petani ke Pasar Global

Edi mengungkapkan, pembentukan dana ini membutuhkan keputusan global karena menyangkut multilateral. Pembahasan dana kesehatan tersebut masih dibahas hingga kini sampai hasilnya dituangkan dalam pernyataan. bersama (komunike).

Pria yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam, Kemenko Perekonomian ini juga berharap, pembentukan dana kesehatan global menemui titik temu ketika Indonesia memegang keketuaan G20.

"Kita harap itu sudah ada langkah yang maju dan diharapkan akan jadi semacam referensi, karena G20 adalah berdasar sebuah konsensus. Kita mengharapkan semua negara bisa merujuk kepada kesepakatan tersebut," sebut Edi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, memperkuat arsitektur kesehatan global akan menjadi suatu pekerjaan yang menantang. Pasalnya dalam mewujudkan hal itu, seluruh negara anggota G20 harus memiliki komitmen kuat dan investasi yang lebih besar.

Kendati demikian, investasi yang besar juga dibarengi dengan manfaat yang besar. Tersedianya dana kesehatan global membuat seluruh negara lebih siap menghadapi pandemi (Pandemic Prevention, Prepareness, and Response (PPR).

Baca juga: Dunia Banyak PR, Presiden Jokowi Berharap Banyak dari Forum G20

"Kita akan membahas modalitas-modalitas keuangan yang dimungkinkan dan mengidentifikasi cara-cara ke depan yang menjanjikan nilai tambah paling besar bagi kontributor-kontributor dan penerima-penerima manfaat," ucap dia dalam High-Level Seminar 1st FMCBG G20 Indonesia.

Efeknya kata Sri Mulyani, akan mengurangi dampak negatif pada bidang sosial dan ekonomi seperti yang terjadi dalam dua tahun belakangan selama pandemi Covid-19.

Asal tahu saja, Indonesia menggelontorkan dana hingga Rp 656,3 triliun untuk menangani pandemi. Defisit pun melonjak hingga 6 persen di tahun 2020.

"Investasi yang lebih besar dari sebelumnya diperlukan untuk bagaimana kita mengatasi konsekuensi yang dihadirkan oleh pandemi dan memitigasi dampak-dampaknya," tandas Sri Mulyani.

Baca juga: Jokowi to G20 Nations: ‘It Is Not the Time for Rivalry’

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com