Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Investasi Saham Tidak Ada yang Pasti, Investor Ritel Wajib Perhatikan Ini

Kompas.com - 23/02/2022, 10:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pasar saham, dikenal dua jenis investor, yakni investor ritel dan investor yang mewakili perusahaan atau institusi.

Investor ritel adalah investor perorangan. Dengan kata lain, investor ini bukan dari institusional.

Investor jenis ini berinvestasi dan mengelola uang atas nama mereka sendiri. Yang jadi perhatian, investor ritel justru mengalami pertumbuhan pesat saat masa pandemi.

Baca juga: IPO GoTo Dinanti, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Founder dan CEO Emtrade Ellen May bilang, biasanya investor ritel selalu ingin mendapat kepastian.

Sementara, ia menambahkan, saat seseorang sudah sampai ke capital market, semua hal adalah probability. Dengan kata lain, tidak ada yang pasti.

"Tidak bisa kita mengatakan 100 persen saham akan naik walau sudah dianalisis. Kenyataan bisa berlawanan. Kalau tidak siap jangan ke capital market," jelas dia dalam acara "Menakar Ekonomi Digital dan Prospek Saham Teknologi di Pasar Modal Indonesia", Selasa (22/2/2022).

Yang perlu dilakukan seorang investor ritel adalah terus membuka diri. Ia cerita, sering kali prosesnya tidak enak. Namun, disitulah seorang investor diuji saat menghadapi tantangan.

"Ciri-ciri dari orang sukses adalah berani salah, tapi jangan asal berani," tukas dia.

Baca juga: Bagaimana Cara Investasi Saham bagi Pemula?

Dalam menyusun portofolio, ia memberi analogi seperti membangun fondasi rumah. Seseorang perlu memasukkan batu besar terlebih dahulu, Kemudian disusul batu yang lebih kecil, pasir, baru kemudian semennya.

Dilansir dari emtrade.id, Emtrade sendiri merupakan layanan online yang dibuat untuk memberi informasi dan edukasi.

Dalam keadaan apapun tidak boleh dianggap atau dimaksudkan sebagai penawaran atau perintah untuk melakukan jual atau beli saham.

Setiap investor ritel perlu menyadari kalau nilai saham dapat berfluktuasi. Nilai saham juha dapat naik turun, yang mana berisiko menimbulkan kerugian.

Baca juga: Tips Hindari Investasi Ilegal, dari Skema Piramida hingga Ponzi, ala Prita Ghozie

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com