Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Dekati 100 Dollar AS Usai Putin Perintahkan Pasukannya ke Ukraina Timur

Kompas.com - 23/02/2022, 11:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melonjak mendekati 100 dollar AS pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), usai Rusia memerintahkan pasukan militernya ke bagian timur Ukraina.

Dikutip dari CNN, Rabu (23/2/2022), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5,4 persen menjadi 95,65 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent naik 3,8 persen menjadi 99,17 dollar AS per barrel.

Harga minyak mentah Brent tersebut tertinggi sejak September 2014 yang sempat berada di level 96,84 dollar AS per barrel dengan kenaikan 1,52 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Usai Rusia Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina timur yaitu Luhansk dan Donetsk. Rusia bahkan akan mengirim pasukan militernya ke dua wilayah separatis pro-Moskow itu.

Menurut pihak Amerika Serikat (AS), langkah itu tampaknya menjadi serangan pembuka dari potensi operasi militer yang lebih besar oleh Rusia yang menargetkan Ukraina.

"Sepertinya situasinya dapat meningkat secara dramatis setiap saat dan itu akan membuat investor tetap waspada untuk saat ini," ungkap Analis Pasar Senior di Oanda, Craig Erlam.

"Kita mungkin berada di ambang sesuatu yang mengerikan yang sedang terjadi dan itu terus memberi pengaruh negatif di pasar," tambahnya.

Baca juga: Imbas Tensi Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 120 Dollar AS Per Barrel

Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Negara ini juga merupakan pengekspor utama gas alam.

Para investor khawatir konflik di Ukraina dapat membatasi atau menghentikan aliran gas Rusia ke Eropa, sehingga membuat biaya energi yang digunakan masyarakat menjadi lebih mahal.

Pada tahun 2020, Rusia menyumbang sekitar 38 persen dari impor gas alam Uni Eropa, menurut data badan statistik Uni Eropa, Eurostat.

Saat ini AS dan sekutunya, negara-negara barat diketahui akan menanggapi invasi Rusia ke Ukraina dengan memberikan sanksi baru kepada Rusia.

Kemungkinan sanksi yang diberikan dapat memotong peran bank-bank Rusia dari sistem keuangan global dan mempersulit negara itu untuk mengekspor minyak dan gasnya.

Baca juga: Krisis Energi Kian Buruk, Harga Minyak Dunia Terus Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com