Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pedagang Fisik Emas Digital Dapat Lampu Hijau dari Bappebti

Kompas.com - 23/02/2022, 16:47 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para Pedagang Fisik Emas Digital mengumumkan pendirian asosiasi bisnis bernama Perkumpulan Pedagang Emas Digital Indonesia (PPEDI) atau Indonesia Digital Gold Traders Society (IDGTS).

Semua anggota asosiasi ini yang sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

IDGTS ini beranggotakan perwakilan dari PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas), PT Pluang Emas Sejahtera (yang merupakan mitra dari grup Pluang), PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), dan PT Sehati Indonesia Sejahtera (Sakumas).

Baca juga: Tren Kenaikan Emas Dunia Terhenti, Investor Tunggu Perkembangan Geopolitik Ukraina-Rusia

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya menyambut baik hadirnya asosiasi PPEDI atau IDGTS ini.

Ia bilang, asosiasi ini akan memudahkan pihaknya untuk melakukan pengawasan dan komunikasi dengan stakeholder perdagangan emas digital. Selain itu, ia berharap asosiasi ini dapat membantu memberikan literasi kepada masyarakat dalam membedakan antara pedagang emas digital yang sudah memperoleh persetujuan Bappebti dengan yang belum.

"Pemberian izin kepada pedagang fisik emas digital sudah lama ditunggu bukan hanya oleh pedagang, melainkan juga oleh masyarakat. Mereka ingin ada kepastian keamanan investasi emas fisik yang mereka miliki," kata Ketua IDGTS dan CEO Lakuemas Junior Sambyanto dalam keterangan pers, Rabu (23/2/2022)

Anggota asosiasi lain, Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, produk emas digital adalah kelas aset penting yang harus dimiliki oleh para investor. Sebab, emas memiliki kecenderungan harga yang stabil dibandingkan instrumen investasi lain.

Baca juga: Masih Khawatir Investasi Emas Digital? Bappebti Pastikan Fisik Emasnya Ada

“Ke depan, seiring dengan meningkatnya adopsi masyarakat terhadap Emas Digital, kami berharap produk ini bisa jadi bagian dari lifestyle masyarakat. Lahirnya Asosiasi Bisnis ini juga kami harapkan bisa memberikan standar mutu yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap emas digital,” jelas CEO dan Founder dari Sakumas, Denny Ardhiyanto Go.

Emas digital, yaitu emas yang catatan kepemilikan emasnya dilakukan secara digital. Sebenarnya, emas digital telah menjadi salah satu instrumen investasi yang digemari oleh masyarakat Indonesia, karena performanya stabil dibandingkan dengan kelas aset lainnya.

Emas dinilai sebagai sarana lindung nilai menjadi salah satu alasan masyarakat untuk berinvestasi.

Baca juga: Makin Banyak Peminatnya, Investasi Emas Digital Menjanjikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com