Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong Meresahkan, Ini Tips dari BEI untuk Investor Pemula

Kompas.com - 24/02/2022, 14:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus investasi ilegal atau investasi bodong terus bermunculan di tengah kenaikan jumlah investor retail yang didominasi kalangan anak muda atau pemula. Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya untuk mendorong edukasi di pasar modal, utamanya bagi para pemula.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jakarta Marco Poetra Kawet mengatakan, membentuk investor cerdas harus melalui pembelajaran. Sebab, banyak anak muda yang menjadi motor pertumbuhan jumlah investor dalam dua tahun terakhir ternyata tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pasar modal.

Investor muda mengandalkan informasi berbasis digital, seperti dari media sosial, atau bisa dikatakan investor karbitan. Karena banyak dari mereka yang tidak mengikuti pembelajaran pasar modal, sehingga tidak selaras dengan tujuannya, dan cenderung tergoda dengan bentuk-bentuk investasi yang belakangan diketahui ilegal,” kata saat edukasi wartawan secarra virtual, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Asosiasi Perdagangan Berjangka Siap Perangi Promosi Investasi Bodong yang Menjamur di Media Sosial

Marco menjelaskan, melalui edukasi di pasar modal, investor muda tentunya akan mendapatkan insight yang berbeda. Alumni kegiatan investasi di pasar modal, tentunya tau apa yang mereka dapat sebagai investor, dan apa yang harus mereka perbuat dengan investasi mereka.

“Melalui edukasi dengan bursa output-nya nanti akan berbeda. Saat ini dengan kondisi market yang tidak tentu, ada banyak orang yang menanfaatkan momentum dengan memunculkan produk – produk investasi serupa, yang belakangan diketahui illegal,” tambahnya.

Marco mengatakan, pasar modal memiliki landasan hukum untuk investor berinvestasi dengan nyaman. Saat ini kebanyak investor usia di bawah 40 tahun mendominasi SID. Inilah generasi yang memiliki karier, pekerjaan, uang, spending, dan aktualisasi diri yang kuat.

Generasi muda tersebut tentunya merupakan investor yang potensial, namun dihadapkan pada bermacam-macam pilihan. Di sisi lain, tidak semua pilihan adalah baik dan benar. Maka dari itu, penting untuk memiliki nalar dan pemahaman yang memumpuni.

“Kita lihat investasi bodong makin marak, dan investor-investor muda harus sadar, di luar sana banyak yang menawarkan investasi dengan keuntungan singkat dan cepat. Konsepnya, di pasar modal tidak seperti itu, dan tidak ada yang bisa memastikan saham akan terus naik,” tegas Marco.

Baca juga: Modus Viral Blast: Jualan e-Book untuk Trading, Sedot Dana 12.000 Member hingga Rp 1,2 Triliun

Misalkan saja, ada tawaran investasi dengan iming – iming profit besar dalam waktu singkat. Ada juga skema – skema seperti ponzi ataupun piramida yang ujung – ujungnya menjebak. Hal ini menurut Marco, merupakan modus-modus yang sedang terjadi saat ini.

“Orang muda banyak menerima informasi, dan tawaran dari kanan kiri. Karena takut ketinggalan zaman, mereka melakukan kesalahan dengan ikut-ikutan seperti apa yang dikatakan artis atau influencer di sosial media. Padahal, belum tentu untung yang diperoleh bisa sama, bisa saja lebih besar, ataupun rugi,” tambah dia.

Maka dari itu, ia menekankan, investor mudah harus tau dan memahami setiap keputusan investasinya termasuk untung dan rugi. Dia juga mengimbau, agar investor muda tidak perlu mengikuti apa yang disampaikan influencer atau artis di sosial media, karena keuntungan dan kerugian investor tidak pernah sama.

“Invstor baru harus tahu bahwa, profil investasi itu tidak semua sama, dan pasar modal tidak hanya soal jual dan beli, tapi juga bagaimana berinvestasi di waktu atau momentum yang tepat. Invstor harus rasional dan bisa menganalisis saham yang akan mereka beli, tentunya dana yang digunakan tidak dengan utang,” tegas Marco.

Baca juga: Menakar Prospek Saham Perusahaan Teknologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com