Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah BI Berdayakan UMKM: dari E-Katalog hingga Digitalisasi Pembayaran

Kompas.com - 24/02/2022, 15:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan sudah menempuh 3 langkah membangkitkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar lebih berdaya saing dan berkontribusi lebih besar kepada perekonomian.

Menurut dia, besarnya kontribusi UMKM di kancah global juga membantu memperbaiki neraca pembayaran RI. Tercatat, UMKM mendominasi 99 persen dari total entitas usaha di Indonesia.

Baca juga: BI: Transisi Energi Terbarukan Butuh Dana Rp 50.000 Triliun Per Tahun

Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun mencapai 61 persen dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Tak heran, inklusi ekonomi dan keuangan untuk UMKM menjadi salah satu agenda prioritas yang diperjuangkan Indonesia dalam G20.

"Alhamdulillah tahun lalu kita mencapai kesuksesan besar. Tapi arahan Pak Presiden, jangan cepat puas, harus kita tingkatkan di tahun 2022. Bukan turun, tapi naik. Bukan scale down tapi scale up," kata Perry dalam webinar Semangat Pinisi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Soal Perubahan Iklim, BI: Indonesia Sangat Diberkahi dan Beruntung...

e-katalog

Perry menuturkan, langkah pertama adalah menggunakan e-katalog untuk belanja barang kementerian/lembaga. Bank sentral kata Perry, sudah memanfaatkan e-katalog ini untuk pengadaan barang.

Adapun e-katalog adalah aplikasi belanja daring yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). E-katalog menyediakan beragam produk yang dibutuhkan pemerintah sehingga pengadaan barang bisa dipesan lewat aplikasi tersebut.

"BI sejak tahun lalu juga sudah menggunakan e-katalog, bagaimana UMKM yang menjadi vendor kami untuk kami berdayakan," ucap Perry.

Baca juga: Adopsi Investasi Hijau Masih Sulit, Bos BI Beberkan 3 Strateginya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com