Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar: Pedagang Sapi Lelah, Mogok Jualan gara-gara Harga Tinggi tapi Pembeli Enggak Ada...

Kompas.com - 25/02/2022, 08:31 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang sapi dikabarkan akan melakukan aksi mogok berjualan, memprotes mahalnya harga daging sapi.

Rencananya mogok berjualan ini dilakukan pekan depan, Senin 28 Februari - 4 Maret 2022 mendatang.

Baca juga: Curhatan Emak-emak Kala Harga Daging Sapi Mulai Tak Masuk Akal: Pedagang Mogok, ya Libur Masak

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, saat ini para pedagang daging sapi mengeluhkan kenaikan harga, sementara permintaanya tidak begitu tinggi.

"Memang harganya terus naik sedangkan pembeli enggak banyak, enggak seimbang antara suplai dan demandnya. Permintaan enggak tinggi, sementara harganya tinggi makanya pedagang galau," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Bakal Mogok Jualan Mulai 28 Februari hingga 4 Maret

Abdullah membeberkan untuk harga daging sapi murni yang biasanya dibanderol Rp 115.000-Rp 120.000 sekilo, kini dibanderol Rp 132.000 per kilogram. Sementara harga daging sapi paha belakang juga naik menjadi Rp 140.000-an per kilogram.

"Mereka berfikir daripada lelah sama harganya tinggi mending berhenti jualan karena demandnya atau pembelinya juga enggak ada," kata Abdullah.

Baca juga: Ini Daerah yang Memiliki Populasi Sapi Potong Terbesar di Indonesia

Aksi mogok pedagang sapi hanya di Jabodetabek

Abdullah mengatakan, aksi berhenti berjualan ini dilakukan hanya di Jabodetabek saja.

Dia juga mengaku dirinya sudah meminta ke para pedagang jangan sampai seluruh pedagang yang berhenti berjualan, lantaran usaha daging sapi sangat berkaitan dengan kebutuhan banyak orang dan pihak ketiga.

"Kalau semuanya berhenti kan akan berpengaruh pada warteg atau penjual baso. Makanya saya bilang boleh berhenti dagang tapi jangan semuanya," ungkap Abdullah.

Abdullah menambahkan, pihaknya mendorong pemerintah agar pemerintah berupaya bisa menurunkan harga. " Kita usahakan beberapa hari ini bisa mendorong agar ada percepatan upaya dari pemerintah," ungkap Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com