Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas Elpiji Nonsubsidi Naik, Gara-gara Rusia dan Ukraina?

Kompas.com - 28/02/2022, 06:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas Elpiji nonsubsidi mulai hari ini, Minggu (27/2/2022).

Kenaikan ini membuat harga gas Elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram meningkat menjadi Rp 15.500 per kilogram.

Lantas, apakah kenaikan harga dipengaruhi oleh konflik antara Rusia dan Ukraina?

Baca juga: Jokowi Kesal, RI Tekor Rp 7 Triliun Setahun gara-gara Impor Elpiji

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Dia bilang, pihaknya masih memantau lebih lanjut perkembangan konflik antara kedua negara tersebut.

"Kita masih monitor dampak dari perang Rusia - Ukraina terhadap CPA," kata Irto kepada Kompas.com, Minggu (27/2/2022).

Di sisi lain kata Irto, harga CPA sudah tinggi sebelum konflik memanas pada Kamis (24/2/2022). Tercatat saat ini, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dollar AS/metrik ton.

"Harga CPA memang masih tinggi di 775. Naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” beber Irto.

Kenaikan harga berbeda-beda di beberapa tempat untuk gas elpiji 5,5 kilogram maupun 12 kilogram. Berikut ini simak kenaikan harga di masing-masing daerah di tingkat agen.

Harga LPG nonsubsidi rumah tangga di DKI Jakarta mencapai Rp 88.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 187.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/elpiji 12 kg.

Harga serupa juga berlaku di wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, meliputi Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal.

Lalu, berlaku pula di wilayah Bantul dan Sleman DIY Yogyakarta. Begitu pun di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat meliputi Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, Tulungagung, dan Lombok.

Baca juga: Groundbreaking Hilirisasi Batu Bara Jadi DME, Jokowi: Bisa Hemat Subsidi Elpiji Rp 7 Triliun

Sementara di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah harga Elpiji nonsubsidi mencapai Rp 94.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 197.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/Elpiji 12 kg.

Di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah harganya mencapai Rp 91.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 189.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/Elpiji 12 kg.

Di Kalimantan Utara, harga Bright Gas 5,5 kilogram menjadi Rp 104.000 dan harga Bright Gas 12 kilogram/elpiji 12 kg Rp 223.000. Terakhir di Maluku, harganya mencapai Rp 114.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 243.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/Elpiji 12 kg.

Baca juga: Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Non Naik Mulai Hari Ini, Simak Rinciannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com