Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Pengawasan Kepelabuhanan Batam Diperkuat

Kompas.com - 01/03/2022, 21:45 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono meminta pengawasan terhadap aktivitas layanan kepelabuhanan di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, Kepulauan Riau, diperkuat agar dapat berjalan lebih optimum.

"Kinerja layanan kepelabuhanan terutama logistik, dari sisi aturan tarif dan angka yang terkait dengan layanan kapal dan barang di Badan Pengusahaan Batam sudah sangat efisien dan murah. Namun di tataran operasional masih perlu diawasi bersama," kata Susiwijono dilansir dari Antara, Selasa (1/3/2022).

Ia mengatakan, permasalahan kinerja layanan kepelabuhanan, terutama di bidang logistik, perlu diuraikan secara jelas demi mendorong pengembangan kepelabuhanan secara optimal, efektif dan efisien.

Baca juga: Ini Langkah Kemenhub dalam Pembukaan Travel Bubble di Batam dan Bintan

Beberapa ruang dalam proses bisnis logistik di Batam masih harus dioptimumkan. Kemudian kapasitas fasilitas, infrastruktur, sistem, sarana, dan prasarana juga perlu ditingkatkan.

Sementara itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah mengarahkan pihaknya agar menurunkan tarif kepelabuhanan dan digitalisasi untuk menjaga kepentingan umum, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha.

Menurut dia, biaya logistik di Batam kini terbilang murah dan mampu mendukung kompetensi kawasan.

"Selama ini harga yang digunakan sebagai perbandingan ke/dari Singapura yakni harga dari pelabuhan ke pelabuhan, sedangkan di Batam berlaku harga pabrik ke pabrik sehingga persepsi ini harus diluruskan agar perbandingan menjadi seimbang," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Bakal Bangun Pelabuhan Baru di Batam, Lebih Besar dari Tanjung Priok

Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Dendi Gustinandar menyatakan, kegiatan kapal, dari sisi logistik secara keseluruhan, Batam lebih murah baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

"Terkait dengan komponen biaya logistik secara komprehensif, di antaranya biaya dari Batam ke Singapura, untuk kontainer ukuran 20’ (feet) dikenakan biaya sekitar lima juta rupiah sedangkan ukuran 40’ akan dikenakan sekitar enam juta rupiah," kata Dendi.

Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Kepri Abidin berharap BP Batam sebagai operator dan regulator pelabuhan segera mengambil kebijakan dan langkah demi memangkas potensi monopoli pasar.

"Setelah menyimak hasil pemaparan dari Direktur BUP BP Batam, berarti dapat dikatakan bahwa harga ini sangat kompetitif. Namun mereka sebagai 'end user' mendapatkan harga tinggi, untuk itu pemerintah dalam hal ini BP Batam di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian harus bisa menetapkan batas harga atas dan harga bawah, sehingga tidak terjadi monopoli harga di 'marketplace'," ujar Abidin.

Baca juga: Dorong Transparansi, Kemenhub Terapkan Sistem Inaportnet di 2Pelabuhan Banten dan Batam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com