Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Lebaran, KRL Yogyakarta-Solo akan Diperpanjang sampai Palur

Kompas.com - 02/03/2022, 00:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Layanan KRL Yogyakarta-Solo yang sudah beroperasi melayani penumpang selama satu tahun akan terus dikembangkan, salah satunya dengan memperpanjang rute layanan ke arah timur hingga Stasiun Palur yang diharapkan dapat beroperasi sebelum Lebaran 2022.

“Jaringan listrik aliran atas sebenarnya sudah sampai di Stasiun Palur, tetapi masih ada beberapa infrastruktur yang harus disesuaikan untuk mendukung operasional kereta,” kata Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar dikutip dari Antara, Rabu (2/3/2022).

Salah satunya adalah ketinggian jembatan di Jalan DI Panjaitan yang masih rendah sehingga perlu ditinggikan. Pekerjaan perbaikan infrastruktur pendukung operasional KRL dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

“Jika tidak ada kendala maka pekerjaan fisik tersebut dapat selesai pada April untuk selanjutnya KRL bisa dioperasionalkan sampai Palur. Nantinya, kereta juga akan berhenti di Stasiun Jebres,” katanya.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Dengan dibukanya operasional hingga ke Stasiun Palur, diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan transportasi massal yang mudah bagi masyarakat di Karanganyar dan Sragen untuk menuju Solo atau ke Yogyakarta.

Selain ke arah timur, pengembangan rute untuk KRL Yogyakarta-Solo juga akan diupayakan untuk dilakukan ke arah barat hingga Kutoarjo.

Selain perpanjangan rute layanan, pengembangan operasional KRL nantinya juga dilengkapi dengan sarana pemeliharaan seperti depo di Stasiun Jebres dan juga lokasi untuk kebutuhan overhaul di sekitar Kutoarjo.

Saat ini, perawatan periodik dan bulanan untuk KRL masih dilakukan di pabrikan yaitu di PT INKA.

Baca juga: China Tetap Untung Besar meski Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 40 Tahun

Selama satu tahun beroperasi, sejak 1 Maret 2021, KRL Yogyakarta-Solo sudah melayani sekitar 2,2 juta penumpang.

Berdasarkan data periodik bulanan, volume pengguna KRL tertinggi tercatat pada Desember 2021 dengan 290.618 penumpang atau rata-rata 9.375 penumpang per hari.

Rata-rata harian sekitar 5.000-6.000 penumpang dan saat weekend cenderung meningkat. Akhir pekan lalu tercatat 11.000 penumpang.

“Regulasi pemerintah terkait pandemi dan PPKM akan memberikan dampak pada jumlah penumpang KRL,” katanya.

Sejumlah upaya untuk mendekatkan KRL sebagai transportasi massal juga akan ditempuh melalui integrasi antar moda bekerja sama dengan pemerintah daerah.

“Misalnya memanfaatkan Kartu Multi Trip (KMT) yang digunakan untuk pembayaran tiket KRL sebagai kartu untuk pembayaran moda transportasi lain yang terintegrasi. Misalnya bus atau ojek online. Sedang kami upayakan,” katanya.

Baca juga: Segini Potensi Penumpang Kereta Cepat Halim-Padalarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com