Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pentingnya Grit bagi UMKM untuk Bertahan di Masa Pandemi

Kompas.com - 03/03/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Pamela Hendra Heng, SPd., M.P.H., M.A., Ph.D dan Gabriella Nevada Adhara

Pandemi COVID-19 belum juga usai, sudah lebih dari satu tahun sejak pertama kali diumumkan. Namun angka penularan masih belum membaik.

Berbagai peraturan dan pembatasan diberlakukan oleh pemerintah demi menghentikan penularan virus di masyarakat.

Peraturan yang dibuat oleh pemerintah tidak dipungkiri memengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia. Salah satu sektor yang sangat terpengaruh, yaitu perekonomian.

Hal ini tentunya berdampak pada dunia usaha, tak terkecuali di bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

UMKM adalah kelompok usaha yang dikelola oleh perorangan atau badan usaha yang kriteria usahanya telah ditentukan oleh UU Nomor 20 Tahun 2008.

Anjuran pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan membatasi waktu usaha, memberikan dampak yang sangat besar bagi para pelaku UMKM.

Melalui survei cepat yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 679 wirausaha UMKM di Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 94.69 persen para pengusaha mengaku usaha mereka mengalami penurunan penjualan akibat adanya pandemi COVID-19 (LIPI, 2020).

Hal ini juga disampaikan oleh pelaku UMKM di Jambi pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanagara.

Salah satu perwakilan dari pelaku UMKM Jambi menyatakan, “sebagai pelaku UMKM di sekitar wilayah sekolah, selama masa pandemi COVID-19, jumlah pelanggan dan
pembeli produk kami terus menurun, hal ini disebabkan adanya pemberlakuan pembelajaran secara daring, sehingga tidak ada kegiatan di sekitar sekolah.”

Untuk mengatasi permasalahan dan mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19, para pengusaha perlu dibekali dengan psikoedukasi dalam mengatasi permasalahannya dengan memperhatikan dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu. Contohnya seperti kemasan barang jualan, harga barang.

Sedangkan faktor yang berasal dari dalam individu, yakni adanya dorongan pada diri seseorang dalam melakukan pemilihan akan sesuatu dan keputusan yang kemudian akan menjadi tindakan.

Menurut Lamb (2001), faktor psikologis adalah cara yang digunakan seseorang dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran, mengenali perasaan mereka, dan mengambil tindakan.

Faktor psikologis sangat penting diperhatikan oleh wirausahawan agar dapat menghadapi situasi dan kondisi yang melanda kehidupan dan usaha mereka.

Salah satu faktor psikologis yang perlu dimiliki para wirausahawan adalah grit yang diharapkan dapat membantu mereka dalam proses bangkit kembali ketika menghadapi kegagalan dan pengembangan lebih lanjut dari suatu bidang (Ramanust, 2020).

Apa itu Grit?

Grit adalah sifat kepribadian individu yang menjaga kestabilan minat dan mempertahankan ketekunan dalam berusaha untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com