Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data East Ventures: Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia Semakin Meningkat dan Merata di 2021

Kompas.com - 07/03/2022, 15:20 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada laporan Digital Competitiveness Index 2022 oleh East Ventures (EV-DCI) menunjukkan perkembagan ekonomi digital Indonesia terus meningkat dan merata.

Operating Partner East Ventures David Audy mengatakan, sebagian besar perusahaan di Indonesia sudah mengkategorikan investasi digital sebagai prioritas tinggi.

Selain itu, kemampuan digital menjadi salah satu pertimbangan utama dalam merekrut karyawan dan pimpinan di berbagai sektor usaha.

Baca juga: Menaker Sebut Daya Saing Digital Indonesia Masih Tertinggal

“Masa pandemi ini mau tidak mau telah menjadi loncatan yang menandakan era akselerasi dan transformasi digital di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran EV-DCI 2022, Senin (7/3/2022).

Hal ini terlihat dari data EV-DCI 2022 yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dapat bersaing di skala global karena pertumbuhannya melebihi negara-negara tetangga.

Selama tahun 2021, peringkat pertumbuhan ekonomi digital Indoensia mampu naik tiga peringkat menjadi urutan ke-53 di saat negara lain hanya mampu naik satu atau dua peringkat saja.

“Sama seperti China yang juga naik 3 peringkat. Ini merupakan pencapaian yang baik dan diharapkan bahwa Indonesia bisa naik peringkat lebih pesat lagi ke depannya. Tentunya dengan pembangunan dan peningkatan akses digital yang lebih merata,” kata dia.

Selain itu meningkatnya perkembangan ekonomi digital Indonesia juga dibuktikan dengan indeks daya saing digital yang terus meningkat secara nasional.

Berdasarkan laporan EC-DCI, skor indeks daya saing digital secara nasional di tahun 2019 hanya 27,9, lalu meningkat menjadi di angka 32 pada tahun 2020.

Baca juga: Presidensi G20, Kominfo Akan Tunjukkan Potensi Ekonomi Digital RI

“Kemudian terus meningkat menjadi 35,2 di tahun 2022, berdasarkan report yang kami rilis saat ini yang merupakan gambaran sepanjang tahun 2021,” ucapnya

Kemudian, selisih indeks daya saing dgital Indonesia di tiap provinsi semakin mengecil di mana perbedaan skor tertinggi dan terendah berada di angka 48,29 pada tahun 2021. Padahal pada tahun 2019 masih berada di angka 61,95.

Hal tersebut seiring dengan meningkatnya peringkat dan skor daya saing digital di beberapa provinsi seperti pada Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat yang kenaikannya paling signifikan.

“Yogyakarta dan Kalimantan Timur melonjak masuk ke peringkat 10 tertinggi disebabkan oleh peningkatan pada input pilar sumber daya manusia digital. Provinsi Yogyakarta juga mencatatkan kenaikan pada indeks pilar wirausaha dan produktifitas. Sementara itu, di Sumatera Selatan mengalami peningkatan infrastruktur ICT dan penggunaan teknlogi informasi," tuturnya.

Baca juga: Ekonomi Digital adalah Kekuatan Baru Perekenomian Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com