Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Ramadhan Sebentar Lagi, Cek Insight Google buat Usaha dan Jualan

Kompas.com - 07/03/2022, 15:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RAMADHAN 2022 tinggal berhitung hari. Mulai tepatnya, bisa beda berdasarkan penglihatan langsung atas hilal (rukyat) atau berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), sekalipun tidak selalu beda di tiap tahun.

Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU), misalnya, cenderung menunggu hasil rukyat. Adapun Muhammadiyah sudah menetapkan Ramadhan 1443 Hijriah dimulai pada 2 April 2022.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 2 April 2022, 1 Syawal 2 Mei 2022

Di luar ritual ibadah, Ramadhan dan Lebaran di Indonesia juga selalu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pandemi yang membatasi interaksi dan mobilitas pun tak cukup menggoyang pakem ini, sekalipun dimensi dan nuansanya berbeda.

Kompas.id mengupas cukup dalam fenomena ini antara lain dalam tulisan Fokus Menjaga Tren Pemulihan Ekonomi Setelah Lebaran. Di dalamnya tercakup juga indikator kinerja penjualan eceran yang secara berkala diterbitkan Bank Indonesia

 

Tentu, siapa pun yang sudah punya atau berminat usaha dapat menggunakan momentum Ramadhan dan Lebaran. Dari jualan takjil hingga hadiah dan parsel lebaran, tak ada larangan.

Lalu, apa yang harus disimak dan dilakukan terkait Ramadhan dan Idul Fithri 2022?

Pertanyaan ini enggak cuma buat yang bikin dan jualan takjil setiap menjelang waktu buka puasa saja ya. Punya barang-barang dan layanan jasa yang di hari lain ada, tak dilarang juga jualan menggunakan momentum Ramadhan dan lebaran.

Untuk yang belum punya gambaran langkah usaha dan jualan menggunakan momentum Ramadhan dan Lebaran pada 2022, Google berbagi insight buat inspirasi dan persiapan langkah.

Ini terutama terkait laju digitalisasi yang melesat tanpa ada preseden sebelum pandemi, serta soal waktu yang tepat untuk mulai promosi dan jualan menggunakan momentum Ramadhan dan Lebaran. Silakan lanjut gulirkan layar. 

Perilaku konsumen dan usaha berubah

Pada 2021, hingga paruh pertama saja Indonesia mencatatkan tambahan 21 juta pengguna baru layanan digital, dari total 60 juta pengguna baru selama pandemi sejak 2020. Dari demografi, 72 persen pangsa pasar ini tidak berasal dari area perkotaan.

Artinya, pasar barang dan jasa sekarang punya peluang jauh menembus batas wilayah dan jarak ketika dipasarkan juga secara online, tak harus melulu mengandalkan pasar perkotaan.

Riset Google bersama Temasek dan Bain Company menyebutkan bahwa 96 persen konsumen menggunakan layanan digital dan 99 persen dari mereka berencana terus menggunakan layanan digital.

Pengguna digital sejak sebelum pandemi pun didapati menggunakan layanan digital 3,6 kali lebih banyak selama pandemi.

Perilaku konsumen digital selama pandemi, sejak awal 2020 hingga paruh pertama 2021.DOK GOOGLE Perilaku konsumen digital selama pandemi, sejak awal 2020 hingga paruh pertama 2021.

Proyeksi besarnya, pasar digital Indonesia pada 2025 diperkirakan bernilai 146 miliar dollar AS, setara sekitar Rp 2.100 triliun menggunakan kurs Rp 14.386,5 per dollar AS seperti dilansir Bloomberg sebagaimana diakses pada Senin (7/3/2022) pagi.

Pada 2021, nilai pasar digital Indonesia ditaksir bernilai 70 miliar dollar AS, setara Rp 104 triliun menggunakan kurs yang sama. Dari nilai ini, 52 persen di antaranya disumbang oleh pasar e-commerce

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com