Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Pantau Potensi Dampak Perang Rusia dan Ukraina ke Kinerja Bisnis Perusahaan

Kompas.com - 09/03/2022, 15:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan RI terus memonitor dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian nasional dan kinerja bisnis perusahaan.

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk meyakini, memanasnya tensi konflik antara Rusia dan Ukraina akan berimbas terhadap industri dan bisnis di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

"Kami terus melakukan monitoring terkait perkembangan terkini dan mencermati bagaimana dampaknya terhadap bisnis perusahaan," ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, kepada Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Fitch Ratings Turunkan Peringkat Utang Rusia ke Teritori Sampah

Lebih lanjut Hera menyebutkan, dinamika geopolitik saat ini akan mengakibatkan disrupsi rantai pasok atau supply chain global atas komoditas tertentu.

Gangguan rantai pasok itu pada akhirnya berpotensi mengerek harga komoditas dan inflasi ke depan sehingga akhirnya berimbas pada bisnis dan industri, tidak terkecuali Indonesia.

Baca juga: BCA Pantau Perkembangan Metaverse di Indonesia

Dengan melihat kondisi tersebut, Hera bilang, BCA berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya pemerintah, regulator dan otoritas perbankan dalam menjaga stabilitas pasar.

"Kami juga berharap agar situasi ketegangan ini dapat segera berakhir dan kembali fokus atas pemulihan ekonomi global," ucapnya.

Baca juga: Rusia Jadi Negara Kena Sanksi Terbanyak, Apa Pengaruhnya buat Kita? 

Asal tahu saja, pada tahun ini BCA menargetkan pertumbuhan kinerja bisnis yang cukup konservatif, dengan target pertumbuhan kredit di kisaran 6 persen hingga 8 persen.

Target itu dipatok dengan melihat kondisi perekonomian global maupun domestik yang masih dibayang-bayangi ketidakpastian dari berbagai aspek.

Baca juga: AS Embargo Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Tembus 131 Dollar AS Per Barrel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com