JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai aliran modal asing yang keluar atau capital outflow dari pasar keuangan Indonesia semakin besar pada pekan kedua Maret tahun ini.
Bank Indonesia (BI) mencatat, capital outflow pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun berdasarkan data transaksi 7-9 Maret 2022.
Nilai itu lebih tinggi dibanding data transaksi 1-2 Maret 2022 yang mencatatkan capital outflow sebesar Rp 6,13 triliun.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia “Diuntungkan” Konflik Rusia–Ukraina, Kok Bisa?
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, capital outflow pekan kedua Maret ini berasal dari jual neto (net sell) di pasar SBN sebesar Rp 10,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 10,60 triliun.
“Berdasarkan data setelmen sampai dengan 9 Maret 2022, nonresiden jual neto Rp 20,80 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 28,30 triliun di pasar saham,” ujar dia, dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).
Adapun tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun dari level 114,91 basis poin (bps) menjadi 106,4 bps per 10 Maret 2022.
Kemudian, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun naik ke level 6,72 persen. Kenaikan juga terjadi pada yield surat utang AS US Treasury 10 tahun ke level 1,986 persen.
“BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu,” ucap Erwin.
Baca juga: Dana Asing Banyak Parkir di Pasar Modal Indonesia Saat Perang Rusia-Ukraina, Ini Sebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.