KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Evaluasi Diri

Kompas.com - 12/03/2022, 07:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

UNGKAPANknow who you are” dan “how does people see you” sering kita dengar di dalam ranah pengembangan pribadi ataupun pengembangan kinerja karyawan di perusahaan. Setiap orang yang paham mengenai manajemen kinerja, kesuksesan karier, dan efektivitas kepemimpinan, tahu pentingnya hal tersebut.

Sayangnya, self-awareness sangat langka di tempat kerja. Kita sering menemui orang yang tidak melihat ada kekurangan pada dirinya sehingga tidak pernah merasa perlu untuk mengoreksi diri. Ketika melakukan kesalahan yang membuat situasi menjadi sulit pun, ia tetap merasa keadaan baik-baik saja.

Dari sebuah penelitian mengenai self-awareness, hanya 10–15 persen dari responden yang benar-benar memiliki self-aware, walaupun 95 persen responden merasa bahwa mereka sangat self-aware.

Dalam pekerjaan, kita juga mungkin sering menemui orang-orang seperti itu. Mereka sering menikmati kesuksesan masa lalunya dan memiliki kualifikasi yang cemerlang. Namun, mereka tidak mengetahui kunci sukses untuk mencapai posisi yang diraih hingga saat ini. Bahkan, mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk meneruskan kesuksesan mereka ke depan.

Sebuah survei terhadap kurang lebih 500 karyawan dari berbagai industri menemukan, 99 persen karyawan pernah menemui paling tidak satu orang pribadi yang unaware seperti itu, baik rekan setara, bawahan, atasan, maupun pelanggan. Mereka mengatakan, “Un-self-aware colleagues aren’t just frustrating, they can cut a team’s chances of success in half.”

Selain kinerja yang terganggu, dampak lainnya adalah peningkatan stres, berkurangnya motivasi, dan memperkuat keinginan orang untuk meninggalkan situasi tersebut.

Filsuf Yunani kuno Socrates mengatakan, “The unexamined life is not worth living.” Namun kenyataannya, kebanyakan dari kita menjalani hidup yang unexamined. Jadi, bila self-reflection menjadi suatu hal yang penting, mengapa banyak di antara kita yang tidak melakukannya.

Self-reflection ternyata tidak mudah untuk dipraktikkan. Kita hidup di dunia yang berkembang dengan sangat pesat. Telepon pintar kita selalu memberi notifikasi hal-hal baru yang masuk. Banyak hal yang terlihat lebih menarik daripada melakukan refleksi diri. Padahal, bila tidak memiliki perspektif yang jelas mengenai diri sendiri, kita tidak bisa memiliki gambaran yang jelas untuk berkembang, belajar, menikmati, dan menghargai diri.

Ada individu yang tadinya sangat sukses, tetapi begitu memasuki masa pensiun menjadi punya kebiasaan menyebarkan berita-berita negatif yang mencekam. Ada pula yang emosinya berubah sangat cepat dan sulit dibendung.

Banyak orang di sekitar mereka melihat perubahan tersebut, tetapi sering kali tidak ada yang berani memberi masukan. Bagaimana seseorang dapat memperbaiki diri bila ia tidak memiliki kesempatan untuk melakukan refleksi diri?

Eileen RachmanDok. EXPERD Eileen Rachman

Banyak organisasi yang memiliki pengukuran 360 derajat. Data tentang diri seseorang didapatkan dari penilaian dirinya sendiri, lalu dibandingkan dengan penilaian atasan, bawahan, dan rekan kerjanya.

Prinsipnya adalah bila ingin memahami diri sendiri secara obyektif, kita perlu membandingkan penilaian kita dengan orang lain. Dengan kata lain, memandang diri kita dari perspektif lain.

Penilaian orang lain biasanya didasari oleh pengamatan mereka pada sikap dan perilaku nyata kita. Namun, terkadang proses ini tidak berjalan mulus. Apa saja penyebabnya?

Pertama, mendapatkan kenyataan yang tidak sesuai dengan pemahaman pribadi tentang diri kita menyebabkan rasa tidak nyaman. Padahal, seharusnya kita bertanya, apa yang harus saya lakukan agar menjadi pribadi yang lebih baik? Hal buruk apa yang saya lakukan dan bisa merugikan saya dan orang di sekitar?

Kedua, para penilai juga merasa tidak nyaman membuat laporan penilaian terhadap kita. Oleh karena itu, kita sama-sama perlu meyakinkan diri masing-masing, bahwa kegiatan umpan balik ini dilakukan demi tujuan yang positif. Gunakan magic words sehingga tidak menimbulkan rasa pakewuh dari si penilai.

Kegiatan penilaian 360 derajat tersebut memang memiliki banyak manfaat. Karenanya, langkah ini penting untuk dilakukan di setiap organisasi besar ataupun kecil agar dapat membentuk tim yang memiliki self-awareness dan berkinerja lebih. Well being mental karyawan pun akan menjadi lebih berkembang.

Don’t live the unexamined life

Melakukan refleksi diri ini memang sulit. Banyak orang melakukannya melalui meditasi, retret, ataupun konseling. Apa pun caranya, individu harus memiliki wawasan yang jernih tentang dirinya dalam setiap tahap kehidupannya. Dengan begitu, ia dapat mengambil jarak dan mendapat ukuran yang lebih tepat tentang dirinya sendiri.

Ketika berusaha memandang diri sendiri, emosi sering kali meliputi mata hati kita layaknya kabut yang menutupi pandangan. Ada hal yang terlihat kabur, tetapi kemudian tiba-tiba membesar ketika ia sudah di depan mata sehingga sulit dihindari lagi.

Dalam hampir setiap kesempatan, reaksi-reaksi kita dijalankan secara otomatis tanpa banyak berpikir panjang. Melalui refleksi diri inilah, kita berkesempatan memperhatikan reaksi-reaksi kita. Mana yang kurang berkenan di mata orang lain ataupun mana yang membuat orang lain senang. Kita pun jadi belajar lebih dalam apa konsekuensi dari kata dan tindakan kita.

Berapa pun usia kita, refleksi diri menciptakan kesempatan untuk berkembang, mengembangkan hidup yang lebih menyeluruh, terintegrasi, dan sehat.

Ada beberapa pokok yang bisa kita pertanyakan pada diri sendiri bila kita sudah bisa mendapatkan gambaran yang lebih gamblang tentang diri sendiri.

  • Pikiran: apakah kita bisa berpikir jernih dan masih tertantang secara intelektual?
  • Fisik: apakah kondisi fisik kita sehat, bergizi, dan kuat?
  • Jiwa: apakah kita merasa tenang dan terhubung dengan sekeliling kita?
  • Kerja: apakah kita puas dan bersemangat di tempat kerja?
  • Bermain: apakah ada aktivitas-aktivitas yang membuat kita bergembira dan relaks?
  • Cinta: apakah kita merasa positif dengan hubungan interpersonal kita?

Rutin melakukan refleksi diri seperti ini akan memampukan kita menjadi lebih baik dari hari ke hari.


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com