BANDUNG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) atau bank bjb Yuddy Renaldi menegaskan, kunci sebuah bank digital adalah ekosistem.
Ia pun mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa investor yang melirik BJB Syariah, anak usahanya.
BJB Syariah sendiri berencana melakukan penguatan modal dengan melantai di Bursa Efek Indonesia atau Initial Public Offering (IPO).
"Kita lihat seberapa besar dan kuat ekosistemnya nanti yang dimiliki bank bjb syariah. Saat ini sudah ada investor strategis besar yang melirik bank bjb syariah untuk menjadi pemegang saham," ujar Yuddy, Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Tiga Bank Digital Luncurkan Layanan Kredit via Aplikasi Tahun Ini
Saat ini BJB Syariah memiliki aset sebesar 10,4 triliun dengan laba yang positif sebesar 21,9 milliar rupiah dan Non Performing Financing atau NPF sebesar 3,4 persen.
Rencana IPO BJB Syariah ini selain untuk mendukung dana yang diperlukan dalam rangka penguatan permodalan dan ekspansi bisnis, juga mengembangkan infrastruktur teknologi serta produk digitalnya.
Saat ini bank bjb memiliki porsi kepemilikan di bank BJB Syariah sebesar 99,24 persen, untuk Initial Public Offering (IPO).
Nanti pun sudah terdapat investor strategis besar yang memiliki ekosistem bisnis syariah sehingga akan memperkuat pasar bank BJB Syariah nantinya baik sebagai perusahaan terbuka (Tbk) maupun setelah menjadi bank digital.
Dengan adanya kepemilikan bank bjb di bank BJB Syariah, penguatan infrastruktur teknologi di anak usaha pun dapat dilakukan dengan lebih efisien melalui sharing infrastruktur.
Baca juga: Didorong Jadi BUMN, Ini PR yang Harus Digarap Bank Syariah Indonesia
Diperlukan persiapan matang
Terkait rencana IPO BJB Syariah, ekonom syariah Institut Pertanian Bogor (IPB), Irfan Syauqi Beik mengatakan, diperlukan persiapan yang matang agar IPO tersebut mendapat sambutan positif dari para investor.
"Yang terpenting perencanaan matang mulai target volume yang disasar berapa rupiah berapa miliar dan pemanfaatan untuk apa saja apakah penguatan infrastruktur IT atau semacamnya," ujar Irfan.
Menurutnya aksi korporasi ini akan menguatkan struktur permodalan bjb syariah serta penguatan bisnis dalam rangka rencana untuk menjadi bank Tbk.
"Ini merupakan suatu langkah yang baik," kata Irfan.
Lebih jauh Irfan mengatakan manajemen bjb syariah harus memiliki komunikasi publik yang jelas dan baik agar dalam proses IPO tersebut tidak menimbulkan sentimen buruk dari para calon investor.
"Karena itu akan mempengaruhi nilai IPO itu sendiri. Namanya sudah melantai di bursa dipastikan isu-isu negatif akan sangat mempengaruhi harga saham," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.