Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Perkebunan Bentuk Subholding Kelapa Sawit untuk IPO Tahun Ini

Kompas.com - 13/03/2022, 20:53 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengungkap rencana Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2022 ini.

Melantai di pasar modal memang menjadi salah satu rencana strategis Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) di 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani.

Baca juga: PTPN Group Salurkan 2,75 Juta Liter Minyak Goreng ke Masyarakat

Terkait rencana IPO PTPN III tersebut, Perseroan akan membentuk subholding yang disebut dengan Palm Co.

Apa tujuan pembentukan Palm Co?

Melalui subholding Palm Co inilah IPO akan dilaksanakan oleh PTPN III. Bisnis yang akan melakukan IPO adalah seluruh bisnis kelapa sawit dan karet.

Ini dilakukan untuk mendapatkan value creation tertinggi yang berasal dari konversi karet ke kelapa sawit.

Dengan begitu, pihaknya memanfaatkan adanya potensi untuk meningkatkan produktivitas pada entitas yang memiliki kinerja lebih rendah.

Di samping itu juga akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat.

Sejalan dengan itu, manajemen PTPN Group juga menjalankan serangkaian kebijakan dan langkah strategis, antara lain menerapkan Operational Excellence dan Restrukturisasi Organisasi.

Baca juga: Kunci Bank Digital adalah Ekosistem, Bank Syariah Bisa Perkuat Modal dengan IPO

“Operational Excellence akan terus diakselerasi bersamaan dengan percepatan program Transformasi EBITDA yang sasarannya adalah mensejajarkan parameter ratio COGS to Sales dan SG&A to Sales sejajar Best Practices di Industri Perkebunan,” ujar Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (13/3/2022).

“Restrukturisasi Organisasi, Penguatan Kultur dan Kapabilitas SDM akan terus dipacu untuk memastikan sustainability perusahaan akan lebih terjaga di kemudian hari dengan terwujudnya kultur planter yang kuat dan SDM yang berdaya saing,” sambungnya.

Sementara itu, ia juga menegaskan bahwa PTPN Group siap berkontribusi mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2025.

Ini direalisasikan melalui sistem operational excellence, yang terdiri atas penerapan kultur teknis terbaik sesuai Standard Operational Procedure, pemanfaatan varietas unggul baru, mekanisasi panen, manajemen pengairan irigasi, drainase dan ketepatan masa tanam serta digitalisasi proses melalui e-farming.

“Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat,” tambah Abdul Ghani.

Baca juga: Sebanyak 23 Perusahaan Antre IPO, 10 di Antaranya Memiliki Aset Besar

Kinerja PTPN Group dan titah Erick Thohir

Menilik kinerja PTPN Group di tahun 2021 lalu, secara konsolidasi Perseroan mendapatkan laba sebesar Rp 4 triliun dan EBITDA sebesar Rp 13,77 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir berharap agar PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan pertama milik bangsa Indonesia, tetap mempertahankan kinerja positifnya dan melanjutkan program transformasi yang dijalankan.

“Hal ini penting dilakukan dalam upaya PTPN mendukung ketahanan nasional, baik di sektor pangan melalui swasembada pangan, serta di sektor energi khususnya mendukung energi baru terbarukan,” tandasnya.

“Selain itu, PTPN agar melakukan inisiatif inovasi dalam perkebunan kelapa sawitnya, untuk mewujudkan industri sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Erick Thohir.

Baca juga: IPO GoTo Dinanti, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com