Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Nielsen: Belanja Iklan Capai Rp 259 Triliun pada 2021

Kompas.com - 14/03/2022, 18:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja iklan pada tahun 2021 naik 13 persen dari tahun sebelumnya. Data tersebut berdasarkan laporan tahunan Nielsen yang menghitung gross rate belanja iklan untuk televisi, channel digital, media cetak dan radio mencapai Rp 259 triliun.

Televisi masih menjadi saluran iklan pilihan para brand dengan jumlah belanja iklan 78,2 persen, disusul channel digital 15,9 persen, media cetak 5,5 persen, dan radio 0,4 persen.

"Televisi masih menjadi saluran iklan utama karena sifatnya yang dapat menjangkau audiens lebih banyak dalam waktu bersamaan," ucap Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia dalam rilis Senin (14/3).

Baca juga: Insurtech Bantu Penetrasi Asuransi di Tengah Pandemi

Sementara itu, kemudahan kustomisasi channel digital membuat belanja iklan turut beranjak naik. Peningkatan ini menandakan bahwa kepercayaan untuk beriklan di tengah pandemi masih tinggi.

Sepanjang 2021, Nielsen menemukan pertumbuhan positif pada 9 dari 10 kategori yaitu online services, facial care, hair care, coffee and tea, snacks, clove cigarettes, seasonal condiments, liquid milk, dan instant food and noodles.

Pertumbuhan tertinggi dicatat kategori online services dengan belanja iklan Rp 42,8 triliun atau naik 67 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, iklan pada kategori government dan political organization mencatatkan penurunan sebesar 4 persen karena belum dimulainya periode pesta politik. Nielsen memperlebar tipe dan jumlah media digital yang dimonitor di layanan Nielsen Digital Ad Intel.

Sejak Januari 2022, Nielsen mulai memonitor biaya iklan di media sosial yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram. Nielsen Digital Ad Intel merupakan layanan pengukuran belanja iklan yang sebelumnya telah membantu marketer memantau belanja iklan di Top 200 situs di Indonesia, termasuk di dalamnya 27 channel Youtube dengan trafik yang tinggi.

Baca juga: Tak Ikut Tax Amnesty Jilid II, Siap-siap Kena Denda 300 Persen

"Mulai tahun 2022, Nielsen sudah memonitor perhitungan iklan secara digital pada platform Facebook, Twitter, Instagram. Tidak berhenti disitu, Nielsen juga akan segera menjangkau Google Engine Ads, Snapchat, bahkan TikTok," kata Hellen.

Dengan memperluas cakupan tersebut, Nielsen yakin bisa memberikan sejauh apa tolak ukur efektivitas iklan digital yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasar sebenarnya.

Nielsen juga menemukan hasil yang menarik antara belanja iklan di channel media sosial dan bukan media sosial. Kategori online service dan telco adalah kategori yang memiliki belanja iklan paling besar dikeduanya. Namun beberapa kategori lain memiliki strategi belanja iklan yang berbeda.

Pada channel media sosial, kategori financial institution, banking, e-channel, retailers, dan software companies tercatat mengeluarkan angka belanja iklan yang lebih besar. Sedangkan kategori facial care, beverages (carbonated, liquid milk, dan health drink) dan rokok mencatatakan belanja iklan yang lebih besar di tipe bukan media social.

Nielsen Digital Ad Intel juga mencatat ada lebih dari 300.000 kreatif iklan yang tayang dalam tiga media sosial tersebut, di Desember 2021. Ini menggambarkan seberapa fluid-nya dan pentingnya kreatif iklan di digital.

"Melalui peningkatan ini, pengiklan dapat memonitor iklan atau gaya komunikasi yang digunakan oleh kompetitornya," tutup Hellen. (Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana)

Baca juga: 400 ASN Dapat Bimbingan Teknis terkait Penetapan Spesifikasi Kain Seragam Dinas

Artikel telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Sepanjang Tahun 2021, Belanja Iklan Naik 13% Menjadi Rp 259 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com