Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Harga dan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Kompas.com - 17/03/2022, 07:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Federal Reserve atau The Fed menyetujui kenaikan suku bunga Rabu (16/3/2022) waktu setempat. Hal ini dilakukan untuk pertama kalinya sejak tahun 2018, untuk mengatasi inflasi yang melonjak, tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Setelah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sejak awal pandemi Covid-19, Komite Pasar Terbuka Federal (diputuskan dalam Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin, pada kisaran 0,25 persen.

Dalam pernyataan resmi, The Fed mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan, indikator ekonomi dan angka ketenagakerjaan terus meningkat. Di sisi lain, inflasi tetap tinggi dan invasi Rusia terhadap Ukraina bisa memperburuk dan menekan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: [POPULER MONEY] Harga Minyak Goreng Terbaru | 6 Fakta Rencana IPO GoTo

The Fed memiliki mandat ganda, untuk memaksimalkan lapangan kerja dan menjaga harga tetap terkendali. Saat ini, pasar tenaga kerja dan ekonomi mulai pemulihan dengan cepat pasca pandemi, setelah beberapa kebijakan, seperti penurunan suku bunga, dan program stimulus besar-besaran.

Namun, harga melonjak 7,9 persen sepanjang tahun, dan hingga Februari yang mendorong tingkat inflasi tertinggi dalam 40 tahun.

"Kami memperhatikan risiko tekanan kenaikan lebih lanjut pada inflasi dan ekspektasi inflasi. Kami bertekad mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga. Ekonomi AS sangat kuat dan dalam posisi yang baik untuk menangani kebijakan moneter yang lebih ketat,” kata Ketua Fed Jerome Powell, mengutip CNBC.

Masalah rantai pasokan yang awalnya diprediksi berjalan normal tahun ini, nyatanya tidak terjadi, dan menyebabkan peningkatan tajam di berbagai bidang termasuk penjualan mobil bekas, makanan, dan utilitas. Hal ini diperkeruh dengan dampak perang Rusia dan Ukraina, dan kenaikan kasus Covid-19 di China yang mendorong kebijakan lockdown.

Baca juga: Apa Penyebab Kalbe Farma Hentikan Pengembangan Vaksin GX-19?

Jerome Powell mengatakan, The Fed akan mengatasi inflasi. Para pejabat Fed juga menilai kondisi global saat ini akan berpengaruh pada inflasi yang jauh lebih tinggi pada bulan Desember dan pertumbuhan PDB yang jauh lebih lambat.

“Saya cukup tua untuk mengingat seperti apa inflasi yang sangat tinggi itu. Kami berkomitmen kuat sebagai komite untuk tidak membiarkan inflasi yang lebih tinggi ini mengakar,” kata Powell.

Dalam FOMC, The Fed juga memproyeksikan enam kenaikan suku bunga lagi yang akan terjadi di tahun ini. Namun, kenaikan suku bunga terlalu cepat bisa mendorong AS ke dalam jurang resesi.

Dengan inflasi yang mendekati empat kali target Fed, atau sebesar 2 persen, Powell menjelaskan, bank sentral akan menaikkan suku bunga dalam upaya untuk mengendalikan kenaikan harga. Tetapi beberapa ekonom mempertanyakan seberapa besar dampak The Fed terhadap masalah yang begitu kompleks.

JW Mason, profesor ekonomi di John Jay College, mengatakan kenaikan suku bunga seperempat poin tidak mungkin berdampak banyak pada inflasi atau ekonomi yang lebih luas.

“Serangkaian kenaikan suku bunga kecil kemungkinan besar tidak akan berdampak besar secara keseluruhan. Sementara kenaikan suku bunga yang cukup besar akan memiliki efek negatif yang substansial pada kegiatan ekonomi riil,” kata Mason mengutip The Gurdian.

Powell memperkirakan inflasi AS akan mereda akhir tahun ini, di 4,1 persen. Namun dia mempertegas, perang antara Rusia dan Ukraina kemungkinan akan menyebabkan gangguan rantai pasokan dan harga yang lebih tinggi.

“Apa pun yang terjadi, komite bertekad menggunakan alatnya untuk memastikan inflasi yang lebih tinggi tidak mengakar. Jadi kami bertekad kedepannya, akan menghadapi apa yang akan terjadi,” kata Powell.

Baca juga: Syarat Antigen dan PCR Dihapus, Penumpang di Bandara AP I Naik 20 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com