Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Optimistis Ekonomi Digital Indonesia Bakal Naik 8 Kali Lipat, Ini Alasannya

Kompas.com - 17/03/2022, 12:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 8 kali lipat pada 2030 sesuai dengan prediksi Kementerian Perdagangan.

Kemendag melihat potensi ekonomi digital dapat tumbuh dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.591 triliun pada tahun 2030.

Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah mengatakan, hal ini didukung oleh percepatan perubahan penggunaan teknologi digital pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Presidensi G20, Kominfo Akan Tunjukkan Potensi Ekonomi Digital RI

Masyarakat dalam dua tahun belakangan mengubah perilaku konsumsinya menjadi dilakukan secara online menggunakan e-commerce, ride hailing, food delivery, hingga aplikasi on demand video.

"Ekonomi digital diuntungkan dengan adanya perubahan struktural dan perilaku masyarakat akibat Covid-19 yang mempercepat laju digitalisasi," ujarnya dalam webinar Hybrid Banking Ecosystems: The Key to Future Value Creation in Banking, Kamis (17/3/2022).

Pertumbuhan ini akan didominasi oleh sektor e-commerce yang akan mengalami kenaikan 34 persen atau Rp 1.900 triliun di 2030.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga akan mengalami kenaikan dari Rp 15.400 menjadi Rp 24.000 di tahun tersebut.

Optimismenya didasari oleh adanya kenaikan konsumen digital baru di Indonesia, berdasarkan laporan dari SEA Report 2021.

Sejak pandemi Covid-19 hingga Kuartal 2 tahun 2021, terdapat kenaikan 32 juta konsumen digital baru di mana 72 persennya berasal dari kawasan sub-urban.

"Hampir seluruh konsumen tersebut tetap menggunakan layanan digital dan akan terus menggunakannya di masa yang akan datang. Jadi ini suatu perubahan yang akan bertahan," ucapnya.

Kemudian, sebanyak 98 persen pedagang digital telah menerima pembayaran digital di mana 59 persennya baru mulai beradaptasi pada pembayaran digital.

Baca juga: Ini Beberapa Hambatan Ekonomi Digital di Indonesia

Peningkatan penetrasi digital tersebut berdampak pada peningkatan nilai Gross Merchandise Value Indonesia yang diperkirakan mencapai 70 miliar dollar AS di 2021.

"Jadi angka ini naik 49 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2025 nilai ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat hingga 146 miliar dollar AS," kata dia.

Selain itu, peningkatan penggunaan digitalisasi tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi digital yang paling diminati investor asing.

"Mengalahkan Singapura. Aliran dana internasional itu akan masuk melalui pasar Indonesia karena fundamental pasar yang kuat," tutur dia.

Baca juga: Ekonomi Digital adalah Kekuatan Baru Perekenomian Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com