Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Pendekatan Penanganan Covid-19 yang Diambil RI Memang Beda dari Negara Lain

Kompas.com - 18/03/2022, 17:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, strategi pemerintah untuk pulih dan bangkit di era post-pandemi, dengan langkah-langkah yang diambil sudah tepat bagi struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia.

Ia menambahkan, pendekatan penanganan Covid-19 yang diambil oleh Indonesia memang berbeda dengan negara lain. Hal itu ia ungkapkan dalam diskusi virtual yang digelar oleh Ikatan Alumni Harvard di Indonesia, yang bertemakan Transformasi Politik, Ekonomi, dan Sosial Indonesia di Era Post-Pandemic.

"Sejak awal strategi kita tidak pernah menerapkan lock down ketat. Gas dan rem antara health interventions dengan ekonomi nasional prinsipnya harus seimbang," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Menko Airlangga: Sudah Vaksin Dosis Kedua, Penonton MotoGP Mandalika Tak Perlu Tes PCR-Antigen

"Karena pemerintah telah mempertimbangkan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Jadi tidak bisa kita tiru-tiru saja apa yang dilakukan oleh negara lain. Dan terbukti, strategi ini tepat adanya karena kita bisa lihat sekarang ini ekonomi Indonesia mulai kembali ke level sebelum pandemi lebih cepat dibanding yang diperkirakan banyak orang," sambung Airlangga.

Berkat langkah-langkah tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,69 persen, meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen.

Mantan Menteri Perindustrian ini juga menuturkan, indikator-indikator ekonomi Indonesia juga terus menunjukan tren yang terus meningkat, mulai dari neraca pedagangan yang positif, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar saham yang sempat menyentuh level tertingginya dalam 5 tahun terkahir di angka Rp 6.992.

"Ke depan, diyakini tren positif pemulihan ekonomi Indonesia ini akan semakin kuat dengan adanya super cycle dari komoditas-komoditas primadona Indonesia. Dan prioritas utama Pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kita akan tingkatkan jumlah UMKM yang dapat naik kelas di Indonesia, termasuk menggenjot digital ekonomi," tuturnya.

Baca juga: Penanganan Covid-19, Airlangga: NU Berani Menyatakan di Awal bahwa Vaksin Halal dan Aman

Lebih lanjut Airlangga memaparkan, pemulihan ekonomi nasional yang menjadi strategi pemerintah secara komprehensif mencakup berbagai tatanan ekonomi masyarakat, mulai dari jaring pengaman sosial, mendorong UMKM, penciptaan lapangan pekerjaan melalui reformasi struktural oleh Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, hingga harmonisasi regulasi perpajakan sebagai bentuk transformasi dari sisi fiskal.

Untuk pemulihan ekonomi post-pandemi, pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen. Mulai dari anggaran negara, proteksi sosial untuk masyarakat yang paling rentan terhadap economic shock yang diakibatkan oleh pandemi, seperti pekerja harian dan pekerja informal.

Pemerintah juga melakukan reformasi sejumlah regulasi yang akan menciptakan sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi pelaku usaha, baik itu UMKM hingga ke korporasi.

"Anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp 695,2 triliun pada tahun 2020. Pada tahun 2021, anggaran ini kami tingkatkan menjadi Rp 744,77 triliun, dan tahun 2022 dibudgetkan Rp 455,62 triliun," sebutnya.

Selain itu kata Airlangga, terkait perubahan iklim posisi Indonesia jelas. Keberlanjutan lingkungan harus seimbang dengan sosial dan ekonomi. Untuk itu, Indonesia terus melakukan langkah-langkah untuk memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, mulai dari hidropower, geothermal, hingga solar panel.

"Di samping itu, kita juga terus menjajaki teknologi baru untuk pembangkit listik tenaga batu bara dengan clean coal technology, juga carbon capture and storage technology, agar sumber daya batu bara yang saat ini masih menjadi sumber energi paling ekonomis dapat menjadi lebih ramah lingkungan," pungkasnya.

Baca juga: Menko Airlangga Pastikan Minyak Goreng Subsidi Sudah Tersedia di Pasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com