Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: AMDK Terpapar Matahari Airnya Jangan Diminum, Ada Kontaminasi Plastik

Kompas.com - 19/03/2022, 20:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan hasil survei se-Jabodetabek terkait Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, AMDK atau air kemasan isi ulang yang sudah terpapar sinar matahari langsung, airnya sebaiknya tidak dikonsumsi. 

Menurut Tulus, selain tidak boleh terpapar sinar matahari, juga tidak boleh terpapar benda bertaut tajam seperti anti nyamuk atau gas elpiji. Dari 317 toko yang disurvei oleh tim YLKI, memang hasilnya cukup positif.

Baca juga: YLKI: Air Minum Dalam Kemasan Terpapar Matahari, Airnya Sudah Tidak Layak Minum

"Dalam arti, yang terpapar hanya 17 toko dari 300 sekian toko tadi. Kalau kita membeli AMDK yang dijual terpapar sinar matahari langsung dan airnya sudah hangat, ketika kita minum itu sebenarnya sudah tidak layak minum karena ada kontaminasi plastik yang telah melebur di dalam air tersebut," papar Tulus secara virtual, Jumat (18/3/2022).

"Kadang juga di dalam mobil kita taruh AMDK, terus kita parkir di tempat panas AMDK atau air isi ulang kita bawa itu sudah panas. Betapa pentingnya aspek distribusi itu," lanjutnya.  

Baca juga: Dua Temuan Mengejutkan BPOM, Potensi Bahaya BPA Galon Isi Ulang hingga Kopi Saset Mengandung Paracetamol

Nyatanya, dari hasil survei 61 persen penyaluran AMDK atau air kemasan isi ulang atau galon isi ulang kebanyakan terpapar sinar matahari sehingga sudah sewajarnya minuman dalam kemasan tersebut perlu diwaspadai untuk dikonsumsi.

Karena dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.

Baca juga: Waspada Minyak Goreng Palsu, Cek Dulu Mereknya di Situs BPOM, Ini Caranya

Pengangkutan AMD harus tidak boleh terpapar matahari langsung

"Pengangkutan (AMDK) itu tidak boleh terpapar sinar matahari, itu harus tertutup. Entah dengan mobil bak tertutup atau minimal menggunakan terpal. Tadi saya katakan 61 persen masih diangkut secara terbuka, artinya terpapar sinar matahari, kena debu atau hujan," ucapnya secara virtual, Jumat (18/3/2022).

"Kemudian setelah sampai tujuan, entah itu supermarket atau toko dari hasil survei yang ada di YLKI itu mayoritas responden itu mengatakan bahwa itu penting untuk tidak terpapar sinar matahari," lanjut Tulus.

Masih dalam hasil survei YLKI, sebanyak 45 persen AMDK berisiko terpapar sinar matahari dan 14 persen malah sudah terpapar sinar matahari langsung.

"Itu kemudian kita sangat khawatir terkena paparan sinar matahari yang tadinya botol AMDK atau galon isi ulang," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com