Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Perang Rusia-Ukraina, Harga Emas Dunia Kembali Menguat

Kompas.com - 22/03/2022, 09:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin (21/3/2022) waktu setempat. Kenaikan logam mulia ini didorong masih berlanjutnya pertempuran di Ukraina. Hal ini mendongkrak permintaan akan emas sebagai aset safe haven. Di sisi lain, investor masih terus mengawasi pembicaraan damai Rusia dan Ukraina.

Mengutip CNBC, Selasa (22/3/2022), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi di level 1.931,16 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange untuk kontrak April 2022 tetap di level 1.929,50 dollar AS per troy ounce.

"Eskalasi lain seputar Ukraina akan mendorong aliran safe haven yang signifikan ke emas, bahkan harga emas akan bergerak lebih tinggi jika ada sanksi (ke Rusia) yang dapat memicu lonjakan harga komoditas lain," ujar Craig Erlam, Analis Pasar Senior di Oanda.

Baca juga: Awali Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 1.000

Menteri Luar Negeri Turki pada hari Minggu kemarin mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina hampir mencapai mengenai isu-isu kritis. Namun, pasar tidak bergeming sebab aset berisiko melemah dan harga minyak dunia melonjak karena perang Rusia-Ukraina masih berlanjut.

Pembicaraan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina sudah berlangsung setidaknya dalam sepekan terakhir. Mulanya, hal ini direspons investor dengan beralih ke aset berisiko dan membuat harga emas anjlok.

Terlebih pada pekan lalu pergerakan harga emas turut dipengaruhi ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Pekan lalu, harga emas pun turun lebih dari 3 persen di tengah harapan akan kemajuan negosiasi Rusia-Ukraina dan kenaikan suku bunga AS.

Pada pekan kemarin, Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,25 persen-0,5 persen. Namun, kenaikan itu ternyata tak sesuai ekspetasi pasar yang memperkirakan kebijakan kenaikan suku bunga akan lebih kuat.

Meski demikian, The Fed menyatakan pada Senin kemarin bahwa pihaknya terbuka untuk pengetatan kebijakan yang lebih agresif, sambil memperkirakan enam kali kenaikan suku bunga untuk tahun 2022.

Pasar menyiratkan peluang 50:50 untuk kenaikan 50 bps di Mei 2022 dan peluang yang lebih besar lagi di Juni 2022 mendatang.

"Bahkan jika perkiraan kenaikan suku bunga The Fed menjadi kenyataan, inflasi akan tetap di depan dan suku bunga riil negatif, kondisi yang menjaga lingkungan positif untuk emas dalam jangka menengah," tulis analis di Logam Mulia Heraeus dalam sebuah catatan.

Baca juga: Setelah Terus Turun, Harga Emas Dunia Kembali Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com