Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susul Amerika Serikat, Uni Eropa Bahas Rencana Embargo Minyak Rusia

Kompas.com - 22/03/2022, 10:06 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara Eropa tengah mempertimbangkan rencana untuk menyusul langkah Amerika Serikat melakukan embargo terhadap minyak produksi Rusia.

Ini dilakukan guna memperberat sanksi terhadap Presiden Vladimir Putin atas invasi yang dilakukan ke Ukraina.

Para pemimpin Uni Eropa akan membahas apakah negara-negara di kawasan itu akan meninggalkan produsen minyak terbesarnya. Rencananya, embargo bisa saja dimulai pada pekan ini.

Baca juga: Faktor Perang Rusia-Ukraina, Harga Emas Dunia Kembali Menguat

"Kita harus membahas bagaimana kita bisa mendukung Ukraina lebih jauh lagi, secara politik, ekonomi, bantuan kemanusiaan, jaring keamanan, semuanya dipertimbangkan," ujar Perdana Menteri Denmark, Jepped Kofod, dilansir dari CNN, Selasa (22/3/2022).

"Sehingga kita bisa pastikan, kita akan melakukan apapun yang kita bisa untuk menghentikan Putin dan agresinya yang dilakukan ke Ukraina," tambahnya.

Baca juga: BI Ungkap 3 Dampak Ketegangan Rusia-Ukraina dalam Pemulihan Ekonomi Global

Sebagaimana diketahui, Rusia merupakan eksportir minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Meskipun saat ini telah menerima banyak sanksi dari negara-negara 'Barat', Rusia masih masih mendapatkan ratusan juta dollar AS setiap harinya dari ekspor komoditas energi.

"Saya rasa ini tidak terhindarkan untuk membicarakan sektor energi. Dan kita tentu saja bisa berbicara mengenai minyak, karena itu merupakan sumber pendapatan terbesar anggaran Rusia," kata Perdana Menteri Lithuania, Gabrielius Landsbergis.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Minyak Dunia Naik Lagi ke Level 110 Dollar AS Per Barrel

Sementara itu Perdana Menteri Irlandia Simon Coveney menilai, pemberian sanksi terhadap komoditas paling berharga Rusia itu akan menjadi sangat berat. Pasalnya, negara-negara Uni Eropa berkegantungan terhadap pasokan minyak dari Rusia.

Asal tahu saja, Rusia memasok 27 persen dari pasokan minyak mentah Uni Eropa. Bukan hanya itu, Rusia juga memasok 40 persen pasokan gas di kawasan itu.

Baca juga: Rusia Jadi Negara Kena Sanksi Terbanyak, Apa Pengaruhnya buat Kita? 

"Kita tidak seharusnya masuk ke pembahasan sektor energi, khususnya minyak dan batu bara," ucap Coveney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com