Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Tembus Rekor Tertinggi, Sentuh Level 7.012,05

Kompas.com - 23/03/2022, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi setelah bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (23/3/2022).

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 7.012,05 atau naik 11,23 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.000,82.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 123 saham di zona merah. Sedangkan 213 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,18 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.

Sementara itu, bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 2,5 persen, Hang Seng Hong Kong 1,27 persen, Shanghai Komposit 0,03 persen, dan Strait Times 0,51 persen.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Singgung Pajak Orang Kaya Naik, Chairul Tanjung Tertawa...

Sedangkan Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,74 persen, S&P 500 menguat 1,13 persen, dan Nasdaq Komposit bertambah 1,9 persen.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG akan uji resistance setelah kemarin berhasil menempati posisi all time high. Di sisi lain, penguatan IHSG juga didukung oleh aliran modal asing yang masuk ke pasar tanah air.

“Hari ini IHSG akan menguji resistance 7.000 kembali dan didukung oleh net buy investor asing, IHSG berpotensi menguat. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.974-7.031,” kata William.

Baca juga: Ketika Pemerintah Keukeuh Naikkan Tarif PPN Saat Harga-harga Komoditas Naik...

Kurs rupiah

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.341 per dollar AS, atau naik 7 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.348 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh Yield obligasi pemerintah AS terus naik karena Pasar mengantisipasi kebijakan suku bunga acuan AS tersebut.

Di sisi lain, sentimen pasar cukup positif terhadap aset berisiko. Sebagian indeks saham Asia menguat pagi ini. Semalam, indeks saham Eropa dan AS juga ditutup menguat.

Di tengah berbagai isu yang menekan aset berisiko seperti risiko inflasi, perang, kenaikan suku bunga acuan the Fed, pasar masih melihat potensi pemulihan ekonomi ke depan. Laporan penghasilan perusahaan juga membaik, melebihi ekspektasi analis.

"Sentimen positif ini bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," jelas Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: Tahun Ini Boleh Mudik Lebaran atau Tidak? Begini Jawaban Kemenhub

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com