Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Alat Kesehatan hingga Pertanian Bahannya Masih Impor, Menteri Teten: Ganti dengan Produk UMKM

Kompas.com - 24/03/2022, 15:05 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan pihaknya akan memenuhi kebutuhan produk dalam negeri.

Sebab, diakuinya, masih banyak produk-produk dalam negeri yang masih diimpor seperti alat-alat kesehatan, alat pertanian dan teknologi pengelolaan makanan.

"Nah ini kita dari sisi suplainya akan beresin ekosistemnya. Sehingga kita berani untuk tidak lagi impor. Dan kita bisa memproduksi kebutuhan dalam negeri dari produk UMKM," ujar Menteri Teten, dalam siaran persnya, Kamis (24/3/2022).

"Di mana untuk kuantitas dan kualitas produk dalam negeri kita sudah siap. Bahkan tidak kalah dengan produk luar negeri," sambung Teten.

Baca juga: Teten Masduki: Tahun 2020 Diusahakan Tidak Ada Impor Cangkul

Teten menjelaskan, produk dalam negeri ini memang membutuhkan kebijakan pemerintah. 

Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengamanatkan agar belanja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN harus menyerap produk UMKM.

"Jadi di Undang-Undang (UU) Cipta Kerja 40 persen belanja negera harus membeli produk UMKM dan sekitar Rp 400 triliun. Coba kalau APBN sudah Rp 5.000 triliun hitung berapa valuenya? Ini besar sekali," ungkap Teten.

Baca juga: Luhut Minta Tak Ada Lagi Impor Alat-alat Kesehatan

Dia juga mencontohkan produk dalam negeri seperti bambu Indonesia sangat kaya. Bambu ini, kata Teten, kalau dimanfaatkan seoptimal mungkin memiliki nilai yang besar.

"Kita juga punya tradisi bambu dan bisa mengganti kayu. Dari segi ekonomi juga ini bisa menjawab masalah lingkungan karena bambu bisa diproduksi dengan cepat dan punya nilai ekonomi yang sangat besar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com