Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bangun 60 unit SPKLU Ultra Fast Charging di Bali, Ini Lokasinya

Kompas.com - 25/03/2022, 15:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging pertama di Indonesia telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (25/3/2022).

SPKLU ini berlokasi di Central Parkir ITDC Nusa Dua, Bali yang bertujuan mendukung operasional kendaraan delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Mobil listrik memang digunakan sebagai kendaraan resmi delegasi negara-negara G20.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai tuan rumah KTT G20 tahun ini, PLN mendukung pemerintah dengan menyiapkan segala infrastruktur dan juga kendaraan operasional berbasis listrik sebagai etalase aksi pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Warga Ancam Tutup Jalan Tol Andara, Kementerian PUPR: Kami Bisa Minta Pertanggungjawaban

Dalam mendukung gelaran KTT G20 dan mempercepat ekosistem kendaraan listrik khususnya di Bali, PLN akan membangun SPKLU ultra fast charging 200 kilo watt (kW) sebanyak unit 60 unit dengan nilai investasi sebesar Rp 72,84 miliar.

Nantinya, 60 unit SPKLU Ultra Fast Charging tersebut ditempatkan di Central Parking ITDC dan di Griya Alam Lestari/Apurva Kempinsi sebagai pusat pengisian kendaraan listrik untuk delegasi KTT G20.

"Untuk jangka panjang, infrastruktur ini kami sediakan tak hanya untuk pertemuan KTT G20, tetapi juga memang kami masifkan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Warga Ukraina Dikabarkan Terancam Kelaparan, Cadangan Makanan Hanya untuk 4 Hari

Ia menjelaskan, SPKLU ultra fast charging berfungsi sebagai media pengisian listrik 656 unit kendaraan listrik yang akan beroperasi selama pelaksanaan KTT G20.

Nantinya dengan SPKLU ultra fast charging 200 kW tersebut, pengisian daya kendaraan listrik hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk 1 kendaraan.

Darmawan menambahkan, selain SPKLU ultra fast charging, PLN juga membangun 21 unit SPKLU fast charging dan memberikan dukungan dalam penyediaan 150 unit home charging.

"Sumber listrik yang digunakan SPKLU ultra fast charging dan home charging tersebut telah memiliki sertifikasi energi terbarukan (renewable energy certificate/REC)," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi: Di Indonesia, Harga BBM Naik 10 Persen Saja Demonya 3 Bulan

Adapun untuk memastikan keandalan listrik selama KTT G20, ia menjelaskan, kondisi subsistem Bali memiliki daya mampu sebesar 1.322 mega watt (MW), dengan beban puncak sebesar 754,6 MW (2021). Artinya terdapat cadangan sebesar 567,8 MW.

Sementara proyeksi beban puncak saat penyelenggaraan KTT G20 diperkirakan sebesar 980 MW sehingga reserve margin sebesar 342,1 MW.

"Lokasi utama juga kami tingkatkan keandalannya pasokan listriknya, seperti Bandara Ngurah Rai, Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali Turtle Island Development, Mangrove Tahura, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, dan 14 hotel penginapan para kepala negara," ungkap Darmawan.

Baca juga: Mobil Listrik Bebas Bea Masuk, Harganya Bisa Lebih Murah

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, Presidensi G20 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam pengurangan emisi, khusunya melalui penggunaan mobil listrik selama KTT G20.

Menurutnya, akselerasi ekosistem kendaraan listrik penting sebagai bagian dari desain besar pemerintah untuk melaksanakan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

"Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah tumbuh dan berkembang dengan cepat," kata Jokowi.

Baca juga: PLN Butuh Rp 1.702 Triliun untuk Melakukan Transisi Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com