Ajaib Apresiasi GOTO Pilih IPO di Indonesia

KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mendapat respons positif calon investor sejak merilis prospektus penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Selasa (15/3/2022).

Dengan jaringan ekosistem, model, dan pertumbuhan bisnis ke depan yang luas, saham GOTO dinilai memiliki daya tarik besar bagi masyarakat.

Saat ini, GOTO merupakan satu-satunya perusahaan di kawasan Asia Tenggara yang menawarkan layanan on-demand services, e-commerce dan financial technology services berskala besar dan terintegrasi di dalam satu ekosistem.

Dalam catatan aplikasi saham Ajaib, GOTO mendapat antusasime dari investor ritel yang cukup besar. Hal ini dilihat dari banyaknya investor yang memesan dalam kurun waktu lebih dari sepekan periode book building.

Baca juga: IPO GOTO, Lama Dinanti dan Ini yang Harus Dicermati

“Adanya perpanjangan waktu penawaran awal pun diharapkan membuat para investor dapat memahami mekanisme pemesanan saham dan mempertimbangkan keputusan investasi dengan baik,” terang Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia, Anna Lora dalam rilis yang diiterima Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Ajaib mendapati jumlah pemesanan saham perdana GOTO lewat platformnya terus meningkat. Seperti diketahui, harga saham perdana yang ditawarkan GOTO berkisar pada Rp 316- Rp 346 per lembar saham.

Pihak Ajaib menilai, momen IPO GOTO sebagai perusahaan decacorn di Tanah Air menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pasar modal Indonesia lebih maju dan akan berdampak positif terhadap iklim startup IPO di Indonesia ke depannya.

Baca juga: IPO GoTo Mundur Jadi 1 April, Ini Jadwal Lengkap Terbarunya

“Masuknya GOTO ke bursa diharapkan dapat mendorong kemajuan ekosistem teknologi dan digital di Indonesia,”ujar Anna.

Anna melanjutkan, pihaknya juga berterima kasih pada GOTO yang memilih ikut meramaikan pasar bursa Indonesia dengan memutuskan IPO di Tanah Air.

“Tercatatnya GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga diharapkan akan mendorong lebih banyak perusahaan startup dan unicorn lain di Indonesia untuk masuk ke pasar modal Indonesia,” jawab Anna.