Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Curah Mulai Langka, Pedagang Pasar Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 25/03/2022, 17:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyoroti ketersediaan minyak goreng curah yang langka.

Ketua Umum DPP APPSI Sudaryono mengatakan, pedagang masih sulit mendapatkan minyak goreng curah.

"Oleh karena sulit mendapatkan minyak goreng curah, otomatis stok di pedagang pasar tidak aman. Kami sering kekosongan atas komoditi minyak goreng (curah)," kata dia kepada Kompas.com Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Pedagang Pasar: Menyakitkan, Harga Minyak Goreng Curah Masih Rp 20.000 Per Liter

Ia memerinci, biasanya harga minyak goreng curah yang dibeli pedagang Rp 13.000 per liter. Sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter.

Sudayono menganalisis, sekurang-kurangnya ada tifa alasan penyebab mulai langkanya minyak goreng curah. Pertama karena adanya keterbatasan mobil tangki minyak goreng.

Ia menjelaskan, faktor ini krusial sebab minyak goreng curah diangkut menggunakan mobil tangki. Sedangkan banyak armada mobil tangki mulai dialihfungsikan sejalan dengan kebijakan pemerintah tempo lalu yang ingin menghapuskan minyak goreng curah.

Ia juga menilai pemerintah tidak dapat menyediakan mobil tangki untuk distribusi, sehingga proses penyaluran minyak goreng curah sekarang terhambat.

Baca juga: Ini Dalih Mendag Belum Membongkar Nama Tersangka Mafia Minyak Goreng

Kedua, ia bilang intervensi pemerintah terhadap harga minyak goreng jadi katalis. Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terkait harga minyak goreng curah.

Semula minyak goreng curah dibanderol seharga Rp 11.500 per liter, sekarang harganya menjadi Rp 14.000 per liter.

"Saat intervensi pemerintah, produsen mengutangi produksi, sehingga terjadi kelangkaan. Setelah ditetapkan HET minyak goreng curah yang baru, produsen perlu waktu untuk memproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat," urai dia.

Ketiga, Sudaryono juga mengatakan kelangkaan minyak goreng curah terjadi karena adanya lonjakan permintaan jelang Ramadhan.

Baca juga: Warga Ancam Tutup Jalan Tol Andara, Kementerian PUPR: Kami Bisa Minta Pertanggungjawaban

Oleh karena itu, ia berharap produksi minyak goreng terus ditingkatkan dan distribusinya merata.

Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Satgas Pangan, Senin (21/3/2022) dilaporkan, sudah ada 42 produsen yang mendaftar sebagai pemasok minyak goreng curah dengan HET Rp 14.000.

Jumlah tersebut diklaim mampu memenuhi kebutuhan minyak goreng curah yang sebanyak 7 ton per hari.

Baca juga: Distribusikan Minyak Goreng, Pengusaha Ritel Kerahkan 47.000 Gerai Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com