Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik 28 April Didominasi Perjalanan Darat, Waspadai Penumpukan di Rest Area Tol

Kompas.com - 28/03/2022, 17:27 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 terjadi pada 28 April 2022. 

Penggunaan angkutan pribadi diprediksi tetap menjadi yang terbanyak walau ada potensi pergeseran penggunaan moda transportasi selama periode mudik Lebaran tahun ini akibat dihapusnya tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan.

Sementara jumlah pemudik yang naik pesawat diperkirakan lebih banyak dibanding yang naik kereta api.

Prediksi Kemenhub, pemudik yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan akan mencapai 21 juta orang dan pemudik sepeda motor mencapai 14 juta orang.

Selanjutnya, disusul oleh pengguna bus sebanyak 12 juta orang dan pesawat 9 juta orang.

Kemenhub cegah penumpukan pemudik di rest area jalan tol

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, selain prediksi puncak arus mudik 28 April 2022, potensi perjalanan darat juga diprediksi meningkat di tanggal 30 April 2022. 

Untuk mencegah penumpukan pemudik di rest area jalan tol, Kemenhub menyiapkan dua opsi. 

Pertama, pembatasan waktu bagi kendaraan yang berhenti di rest area atau pemanfaatan rest area.

Pembatasan waktu tersebut dilakukan karena biasanya pemudik yang beristirahat di rest area akan membeli makanan maupun oleh-oleh untuk keluarganya di kampung.

Opsi kedua, masyarakat dapat diarahkan untuk keluar ke kota terdekat sehingga dapat menggerakkan UMKM.

"Ini adalah strategi yang tidak hanya berpedoman pada keselamatan namun juga meningkatkan pendapatan UMKM," ucap Budi melaluin keterangannya, Senin (28/3/2022).

Kemenhub mengimbau agar semua pihak yang terlibat dalam angkutan Lebaran tahun ini dapat memaksimalkan kinerjanya dengan baik.

"Kita tidak ingin banyak masyarakat yang mau pulang dan terhambat. Tidak bisa kita dengan persiapan biasa, harus dipersiapkan dengan baik," tutur Budi.

(Penulis Isna Rifka Sri Rahayu | Editor Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com