Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TIIWG G20 Digelar Hari Ini, Kemenperin Fokus 3 Isu Utama yang Dibahas

Kompas.com - 29/03/2022, 12:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai hari ini (29/3/2022), menyelenggarakan pertemuan pertama Trade, Industry, and Invesment Working Group (TIIWG) G20 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Sebanyak 41 delegasi dari negara-negara anggota G20 serta organisasi-organisasi internasional dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas tiga dari enam isu utama yakni Peran Sistem Perdagangan Multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan (Sustainable Global Value Chain/GVCs) yang berkelanjutan, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.

Baca juga: Delegasi G20 EDM-CSWG Akan Tangani Masalah Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

"Masing-masing isu akan dipresentasikan oleh organisasi internasional terkait, dilanjutkan diskusi oleh para delegasi. Sesuai arahan Presiden, diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan deliverables yang konkret," ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto, melalui keterangan tertulis.

Lebih lanjut kata dia, kerja sama dalam akselerasi penerapan industri 4.0 antara negara-negara anggota G20 merupakan target yang ingin dicapai dalam TIIWG 2022. Hal ini mengingat potensi yang dapat dioptimalkan oleh sektor industri dengan implementasi industri 4.0, seperti meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang tersedia di dunia.

"Dialog antara para anggota G20 mengenai implementasi industri 4.0 akan memberikan peluang kepada masing-masing negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai tujuan SDGs," tuturnya.

Selain bersidang, para delegasi juga akan mengunjungi museum di lingkungan De Tjolomadoe, dilanjutkan makan malam pembukaan di lokasi yang sama. Selanjutnya, para tamu akan diundang dalam Gala Dinner di Pura Mangkunegaran dengan disambut oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"De Tjolomadoe merupakan bekas pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV dan merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu," ujar Eko.

Para delegasi juga diajak untuk menikmati keindahan Kota Solo yang terawat budayanya dalam Solo City Tour dengan menggunakan kereta uap Jaladara. "Kemenperin sebagai penyelenggara juga berharap agar pertemuan pertama TIIWG G20 di Solo dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat setempat," lanjut Eko.

Kemenperin memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan kebijakan bubble bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan, mulai dari kedatangan para delegasi hingga kepulangan kembali ke negara masing-masing.

Delegasi yang datang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan menjalani protokol kesehatan dan menginap di hotel yang telah disediakan oleh penyelenggara, kemudian menuju Solo dengan penerbangan yang sama.

Setiap hari, para delegasi juga akan melakukan tes rapid antigen sebelum memasuki tempat penyelenggaraan kegiatan dan akan menjalani tes PCR sebelum keberangkatan ke negara masing-masing.

Baca juga: Industri 4.0 Jadi Isu Prioritas di Ajang TIIWG G20 di Solo Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com