Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Huawei 2021 Turun tetapi Laba Bersih Melonjak 75,9 Persen

Kompas.com - 29/03/2022, 14:11 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Huawei membukukan pendapatan tahun 2021 sebesar 636,8 miliar yuan atau 99,9 miliar dollar AS. Angka ini turun 28,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 891,4 miliar yuan, setara 136,7 miliar dollar AS.

Namun dari sisi laba, perusahan teknologi asal China ini justru mencatatkan kenaikan tajam. Huawei meraup laba bersih 113,7 miliar yuan melonjak 75,9 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya 64,6 miliar yuan, setara 9,9 miliar dollar AS.

"Secara keseluruhan, kinerja kami sesuai dengan prediksi. Bisnis operator kami tetap stabil, bisnis perusahaan kami mengalami pertumbuhan yang mantap, dan bisnis konsumen kami tumbuh pesat dalam wilayah-wilayah baru. Selain itu, kami menempuh jalur cepat bagi pengembangan ekosistem," kata Rotating Chairman Huawei Guo Ping dalam keterangannya Senin (28/3/2022).

Baca juga: Kemenaker Libatkan Huawei Pacu SDM Berkompeten Bidang Komunikasi

Adapun pengeluaran untuk Research and Development (R&D) perusahaan mencapai 142,7 miliar yuan China pada tahun 2021, mewakili 22,4 persen dari total pendapatannya.

Hal ini menjadikan total pengeluaran R&D selama 10 tahun terakhir menjadi lebih dari 845 miliar yuan China. Ke depan, Huawei juga berencana untuk terus meningkatkan investasi di bidang litbang.

CFO Huawei Meng Wanzhou dalam acara yang sama juga mengatakan, meskipun terjadi penurunan pendapatan pada tahun 2021, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan peningkatan arus kas terus bertambah.

Ia mengungkapkan, dengan hasil tersebut Huawei lebih mampu dalam menghadapi ketidakpastian.

Ia memerinci, berkat peningkatan profitabilitas bisnis utamanya, arus kas perusahaan dari aktivitas operasi meningkat secara signifikan pada tahun 2021, sebesar 59,7 miliar yuan China.

Sedangkan, rasio kewajibannya juga turun menjadi 57,8 persen, dan struktur keuangannya secara keseluruhan menjadi lebih tangguh sekaligus fleksibel.

Guo Ping membeberkan, pada tahun 2021 bisnis operator Huawei telah menghasilkan pendapatan sebesar 281,5 miliar yuan China dan membantu operator di seluruh dunia menerapkan jaringan terkemuka 5G.

Huawei telah menandatangani lebih dari 3.000 kontrak komersial untuk aplikasi industri 5G. Aplikasi 5G saat ini telah digunakan untuk komersial skala besar di sektor-sektor seperti manufaktur, pertambangan, pabrik besi & baja, pelabuhan, dan rumah sakit.

Dia menjelaskan, berkat tren transformasi digital, bisnis perusahaan Huawei juga tumbuh pesat, menghasilkan pendapatan sebesar 102,4 miliar yuan China selama tahun 2021.

Pada tahun lalu, Huawei meluncurkan 11 solusi berbasis skenario untuk sektor-sektor utama seperti pemerintahan, transportasi, keuangan, energi, dan manufaktur.

Di sisi lain, perusahaan juga membentuk berbagai tim khusus, termasuk Tim Tambang Batubara, Tim Jalan Cerdas, dan Tim Bea Cukai & Pelabuhan, serta menggabungkan sumber daya dengan cara yang lebih efisien dalam melayani kebutuhan pelanggannya.

Lebih dari 700 kota dan 267 perusahaan di dunia, berdasarkan Fortune Global 500 telah bermitra dengan Huawei. Perusahaan ini sekarang bekerja dengan lebih dari 6.000 mitra layanan dan operasional di seluruh dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com