Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia 'Rebound' Berkat Dollar AS yang Melemah

Kompas.com - 31/03/2022, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia rebound pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) karena melemahnya nilai tukar dollar AS dan imbal hasil U.S Treasury atau obligasi pemerintah AS. Di sisi lain, investor mulai ragu kemungkinan tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip CNBC, Kamis (31/3/2022), harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 1,1 persen menjadi di level 1.939,2 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas di pasar spot naik 0,76 persen, setelah sempat berada di level terendah sejak 28 Februari 2022 di tengah harapan negosiasi berakhirnya konflik Ukraina.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Pada perdagangan Selasa kemarin, harga emas dunia turun hingga 1,8 persen ke level terendah sejak 28 Februari 2022, karena saat itu sempat ada tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang berlangsung di Turki.

Namun, pada perdagangan Rabu, harga emas dunia kembali terkerek akibat terus berlanjutnya perang di Ukraina. Pada Selasa kemarin Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar di sekitar Kyiv dan Chernihiv, Ukraina.

Meski demikian, Ukraina dan sekutu Barat skeptis terhadap rencana mundurnya militer Rusia dari dekat Kyiv, lantaran dinilai hanya sebagai cara untuk memperbaiki kekuatan pasukan setelah mengalami kerugian besar akibat perang.

"Saat ini investor tetap waspada terhadap niat Rusia," ujar Analis Pasar Senior City Index, Matt Simpson.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Di sisi lain, nilai tukar dollar AS turun 0,6 persen ke level terendah hampir dua minggu terhadap mata uang pesainnya, pada perdagangan kemarin. Kondisi ini membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Serta patokan imbal hasil U.S Treasury 10 tahun juga trennya menurun, setelah pada Senin kemarin sempat mencapai level tertinggi sejak April 2019. Hal itu memperkecil peluang kerugian memegang emas sebagai yang tidak memberikan imbal hasil.

Seperti diketahui, emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai inflasi dan konflik geopolitik, sehingga investor cenderung meningkatkan permintaannya pada emas ketika ada ketidakpastian ekonomi maupun perang.

Baca juga: Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin Melemah, Cek Harga Kripto Pagi Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com