Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Malaysia Bisa Jual Minyak Goreng dan BBM Jauh Lebih Murah Dibanding RI?

Kompas.com - 31/03/2022, 11:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pasca-fenomena kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng, publik Tanah Air kini ramai memperbincangkan rencana kenaikan harga BBM jenis Pertamax. Wacana ini muncul setelah kenaikan harga minyak dunia akibat krisis di Ukraina.

Baik minyak goreng maupun BBM, adalah dua kebutuhan yang sama-sama menyangkut hajat hidup orang banyak. Apabila di Indonesia kedua komoditas itu tengah jadi polemik, di Malaysia, masyarakatnya relatif adem ayem.

Hal ini disebabkan karena minyak goreng maupun BBM di Negeri Jiran harganya dikendalikan pemerintah melalui subsidi. Pemerintah Malaysia cukup besar menggelontorkan subsidi kepada warga negaranya.

Meski begitu yang perlu dipertimbangkan dalam perbandingan harga kebutuhan pokok, luas wilayah dan kondisi geografis Malaysia berbeda dengan Indonesia.

Baca juga: Ini Penyebab Harga Minyak Goreng di Malaysia Cuma Rp 8.500 Per Kg

Jumlah penduduk Malaysia juga hanya 32 juta jiwa atau masih kalah dengan jumlah penduduk Jawa Tengah, provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ketiga yakni 34 juta jiwa.

Sebagai tolak ukur lainnya, penduduk negeri Jiran juga memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi yakni sebesar Rp 149,25 juta atau hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari PDB per kapita Indonesia saat ini yakni Rp 55,52 juta.

Harga minyak goreng di Malaysia

Dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), pemerintah Malaysia menetapkan harga minyak goreng di Malaysia, untuk kemasan sederhana adalah sebesar Ringgit Malaysia (RM) 2,5 atau setara dengan Rp 8.500 (kurs Rp 3.400) per kilogram.

Perlu diketahui, di pasar Malaysia, minyak goreng dijual dalam ukuran kilogram, bukan liter sebagaimana yang dipakai pelaku ritel di Indonesia. Dengan perhitungan masa jenis minyak goreng, maka 1 liter minyak goreng berkisar 0,9 kg.

Baca juga: Apakah Indonesia Pernah Memberikan Utang ke Negara Lain?

Rendahnya harga minyak goreng di Malaysia tak lepas dari subsidi dari pemerintah melalui program Cooking Oil Stabilization Scheme (COSS). Minyak goreng ini dikemas dalam plastik polybag sederhana.

Wakil Menteri KPDNHEP, Datuk Rosol Wahid berkata, dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut, pedagang masih bisa mendapatkan margin untung.

"Harga minyak masak bersubsidi dalam 1 paket berisi 1 kilogram hanya dijual RM 2,5. Mereka (pedagang) dipastikan mendapatkan keuntungan," kata Rosol Wahid dikutip dari Sinar Harian Malaysia.

Total subsidi minyak goreng yang digelontorkan pemerintah Malaysia sebesar RM 1,9 miliar atau Rp 6,48 triliun di tahun ini. Meski begitu, program COSS ini memang diakui pemerintah Malaysia masih perlu banyak perbaikan, terutama dalam hal pengawasan.

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Ini karena dalam beberapa kasus yang terungkap, masih ditemukan kebocoran di mana minyak goreng subsidi rupanya banyak dijual ke industri makanan dan minuman, termasuk restoran, yang seharusnya dilarang menggunakan minyak non-subsidi.

"Kami terus menyelidiki, siapa saja yang melakukan pelanggaran, apakah itu pedagang grosir atau perusahaan pengemasan. Karena minyak goreng subsidi hanya boleh digunakan rumah tangga, KPDNHEP akan menyelidik, dan tindakan tegas akan dilakukan kepada mereka yang terlibat," kata dia.

Untuk harga minyak goreng non-subsidi, KPDNHEP merilis harga minyak goreng adalah sebesar RM 27,9 atau sekitar Rp 95.100 untuk ukuran 5 kg.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com