Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sempat Order Saham GoTo Saat Periode Bookbuilding? Ini Cara Pesan di General Pooling

Kompas.com - 31/03/2022, 12:02 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi telah menetapkan harga saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) pada Rp 338. Harga ini condong ke harga atas di rentang penawaran Rp 316 sampai Rp 346 yang telah ditawarkan sebelumnya.

Penetapan harga IPO ini memiliki konsekuensi bahwa seluruh pemesanan pada harga di bawah Rp 338 akan otomatis dicoret dari daftar pemesanan. Namun, bagi yang pemesanannya dicoret, atau bagi calon investor yang belum sempat memesan dalam periode bookbuilding, tetap bisa memesan saham GoTo dalam penawaran umum melalui skema penjatahan terpusat (general pooling).

Secara sederhana, proses IPO dibagi dalam 2 tahapan pemesanan, yaitu masa penawaran awal atau bookbuilding dan masa penawaran umum atau dikenal offering. Dalam bookbuilding atau masa pembentukan harga, investor dapat mengajukan minat atas suatu IPO saham pada rentang harga tertentu. Untuk GoTo periode ini terjadi pada 15 Maret sampai 24 Maret lalu.

Baca juga: GoTo Tetapkan Harga Saham IPO Rp 338 Per Lembar

Setelah bookbuilding selesai maka calon emiten dan penjamin emisi (underwriter) akan menetapkan harga final untuk saham perdana. Harga ini yang akan digunakan dalam periode periode penawaran umum atau offering. Berdasarkan prospektus terbarunya yang dipublikasikan Kamis (31/3/2022), masa offering GoTo akan dimulai pada 1-7 April mendatang mengingat perseroan telah mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 30 Maret.

Dengan demikian, bagi yang belum berhasil memesan saham GoTo pada masa bookbuilding, masih terbuka kesempatan pemesanan dalam masa offering dengan harga IPO yang sudah ditetapkan. Adapun cara pemesanan sama dengan proses pemesanan pada saat bookbuilding, yakni melalui e-ipo.co.id. Pemesanan juga bisa dilakukan melalui sebagian perusahaan sekuritas yang telah memiliki fitur pemesanan IPO.

Pada masa offering, semua pemesanan akan masuk general pooling. Dengan skema ini jumlah saham yang anda dapatkan mungkin lebih rendah dari jumlah pemesanan, karena tergantung pada total pemesanan dari seluruh investor. Semakin banyak pemesanan masuk dari seluruh investor, maka porsi saham yang didapatkan lebih sedikit, begitu pula sebaliknya.

Baca juga: BEI: Ada 32 Saham yang Bakal IPO Menyusul GoTo, Apa Saja?

Sebelumnya diberitakan, GoTo Gojek Tokopedia, dikabarkan menerima pemesanan saham perdana hingga setara dengan Rp 15,75 triliun. Adapun mengacu prospektus resmi terbarunya yang dipublikasikan pada Kamis (31/3/2022), disebutkan nilai penawaran umum perdana saham dan penjatahan lebih yang ditawarkan kepada investor sebesar Rp 15,8 triliun (1,1 miliar dollar AS), sehingga menjadikannya IPO terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia tahun ini mengacu data Bloomberg.

Harga IPO telah ditetapkan di batas atas kisaran, yaitu Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar yang diproyeksikan mencapai Rp 401,83 triliun (28 miliar dollar AS). GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih/greenshoe).

Menurut analis pasar modal, Alfred Nainggolan, proses bookbuilding GoTo mungkin saja mencapai mencapai oversubcribed alas kelebihan permintaan bila mematok di harga terendah, yakni Rp 316. Pasalnya, sangat banyak investor yang melakukan pemesanan di harga tersebut.

“GoTo terlihat optimistis bahwa target bisa tercapat karena masih ada proses general pooling mulai 29 Maret mendatang,” ujar Alfred dalam siaran pers, Kamis (31/3/2022).

Sumber pasar modal lainnya mengatakan ada informasi baru yang menjadi dasar bahwa pemesanan IPO GoTo belum mencapai titik kelebihan permintaan. Menurutnya, tidak banyak emiten yang percaya diri dengan menggelar IPO dengan fokus ke investor asing.

“Ternyata GoTo fokus berjualan kepada investor lokal dan investor internasional yang beroperasi di Indonesia. Jadi secara faktual mereka belum berjualan ke investor asing. Mungkin ini terjawab dengan rencana mereka untuk dual listing. Pada saat IPO mereka fokus ke investor lokal, nanti dual listing fokus ke investor asing,” ujar sumber lainnya.

Baca juga: 7 Fakta IPO GoTo yang Paling Banyak Diperbincangkan, Apa Saja?

Sebagai informasi, proses bookbuilding GoTo telah dimulai pada 15 Maret hingga 24 Maret 2024. Startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia dijadwalkan akan menggelar penawaran umum perdana saham pada 1-7 April 2022. Proses pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com