Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik 2022, Pemerintah Harus Tetap Jaga Ketersediaan Solar dan Pertalite

Kompas.com - 01/04/2022, 12:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) solar dan pertalite selama periode mudik Lebaran 2022.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie meminta pemerintah tidak hanya memperhatikan ketersediaan solar tetapi juga pertalite karena diprediksikan akan ada pergeseran penggunaan BBM jenis solar ke pertalite.

"Saat ini saja solar ada kelangkaan. Harga pertamax juga akan segera naik, nanti itu akan berdampak sebagian pindah ke pertalite. Pertalite ini juga agar stoknya tersedia dan distribusinya juga rata," ujarnya dalam Focus Group Discussion, Kamis (31/3/2022) malam.

Baca juga: Menhub: Mudik Lebaran Tidak Ada Penyekatan, tapi Ada Random Sampling

Sementara Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menambahkan, memastikan ketersediaan BBM sangat penting agar tidak mengganggu mobilitas saat mudik lebaran 2022.

Meskipun perencanaan mudik dibuat sebaik mungkin tetapi jika ketersediaan dan distribusi BBM tidak mencukupi maka akan membuat kondisi saat mudik menjadi terganggu.

"Mudah-mudahan pada saat mudik nanti kelangkaan BBM solar ini menjadi perhatian penuh sehingga tidak seperti sekarang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, BBM jenis solar kini mulai sulit ditemukan di beberapa daerah. Antrean panjang berjam-jam di SPBU untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim.

Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan. Meski demikian, Pertamina mengklaim distribusi penyaluran solar masih berjalan normal.

Dikutip dari Kompas.com, sudah sebulan, antrean panjang kendaraan yang ingin membeli solar subsidi masih terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum, di Kota Padang, Sumatera Barat.

Untuk mendapatkan solar, para supir bahkan harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok. Para sopir terpaksa antre, karena langkanya solar.

Bahkan sopir harus memangkas jumlah trayeknya, ini karena gagal mendapatkan solar meski sudah antre berjam-jam. Hal yang sama juga dialami para supir truk dan bus.

Menyikapi fenomena solar langka di berbagai daerah, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan terus memastikan stok dan penyaluran solar berjalan dengan maksimal.

Baca juga: Bukan Kelangkaan, BPH Migas Nilai Hal Ini yang Jadi Penyebab Kendaraan Antre Panjang Buat Solar

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya di atas 5 persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar bersubsidi.

Menurutnya, stok solar subsidi secara nasional saat ini berada di level 20 hari. Irto bilang, setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU pun terus dimonitor Pertamina secara real time.

"Namun perlu diketahui secara nasional per Februari 2022 penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen,” ujarnya dalam keterangannya.

Baca juga: Setelah Minyak Goreng, Kini Warga Harus Antre Berjam-jam demi Solar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com