Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Inflasi, Jerman Naikkan Harga Pangan 20 Hingga 50 Persen

Kompas.com - 04/04/2022, 21:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Selang beberapa hari setelah Jerman melaporkan tingkat inflasi 7,6 persen tertinggi sejak tahun 1981 mendorong pemerintah untuk menaikkan harga pangan antara 20 hingga 50 persen.

Melansir Zerohedge, kenaikan harga pangan akan diberlakukan pada awal pekan ini. Asosiasi Ritel Jerman (HDE) memperingatkan, akibat hiperinflasi ini, konsumen harus bersiap untuk gelombang kenaikan harga lainnya untuk kebutuhan bahan makanan sehari–hari.

Presiden HDE Josef Sanktjohanser mengungkapkan, kenaikan harga telah terjadi 5 persen, bahkan sebelum pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina. Kenaikan harga ini dipicu oleh kenaikan harga energi. Dengan konflik Rusia–Ukraina, maka harga bahan pokok lainnya juga akan mengalami kenaikan.

Baca juga: Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin Masih Lesu gara-gara Inflasi, Cek Harga Kripto Pagi Ini

“Gelombang kedua kenaikan harga akan datang, menjadi dua digit. Kami akan segera dapat melihat dampak perang yang tercermin dalam label harga di semua supermarket,” kata Sanktjohanser, dikutip dari The Local.

Baru-baru ini, jaringan ritel populer seperti Aldi, Edeka, dan Globus mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan harga produk mereka. Di Aldi, harga daging dan mentega akan lebih mahal dan mulai naik signifikan mulai Senin karena kenaikan harga dari pemasoknya.

“Sejak dimulainya perang Ukraina, ada lonjakan harga pembelian yang belum pernah kami alami sebelumnya,” kata juru bicara Aldi Nord.

Baca juga: Indonesia Diprediksi Alami Inflasi Medis hingga 14 Persen pada 2022, Ini Penyebabnya

Dua minggu yang lalu, Aldi menaikkan harga pada sekitar 160 item, dan seminggu kemudian 20 item lagi menyusul dengan harga yang lebih mahal. Kenaikan ini juga mendorong supermarket–supermarket lain menaikkan harga.

Meskipun kenaikan harga mengkhawatirkan konsumen Jerman yang terpukul keras, pakar industri tidak berharap akan ada kelangkaan produk dalam waktu dekat. Namun tentu saja, dengan harga yang melonjak begitu tinggi, akan jauh lebih sedikit masyarakat yang mampu membeli produk.

Menurut Joachim Rukwid, presiden asosiasi pertanian, pasokan makanan di Jerman terjamin setidaknya untuk satu tahun lagi. Hal ini tentunya juga memicu panic buying, dan supermarket mulai membatasi pembelian untuk produk seperti, minyak goreng dan tepung.

Baca juga: Minyak Goreng hingga Cabai Bikin Inflasi Maret Capai 0,66 Persen, Tertinggi sejak Mei 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com