Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengekor Bursa Global, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah Pagi Ini

Kompas.com - 06/04/2022, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/4/2022). Demikian juga dengan kurs rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 7.137,81 atau turun 10,4 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.148,29.

Sebanyak 196 saham melaju di zona hijau dan 168 saham di zona merah. Sedangkan 210 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 1,7 juta miliar saham.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM 2022 Rp 600.000 lewat Eform.bri.co.id

Sementara itu, bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 1,9 persen, Hang Seng Hong Kong 1,9 persen, Shanghai Komposit 0,4 dan Strait Times 0,5 persen.

Wall Street pagi ini juga merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,8 persen, S&P 500 melemah 1,2 persen, dan Nasdaq Composite turun 2,2 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, IHSG membentuk higher high dan higher low mengindikasikan tren penguatan masih akan berlanjut.

“Penguatan didorong oleh musim rilis kinerja keuangan emiten serta pembagian dividen oleh beberapa emiten. Pegerakan IHSG, juga akan didorong oleh rilis data PMI serta cadangan minyak. Dari global investor akan mencermati perkembangan perjanjian damai Rusia-Ukraina,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.360 per dollar AS, atau turun 22 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.348 per dollar AS.

Baca juga: Prudential Syariah Yakin Asuransi Syariah Akan Tumbuh

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi merespons sentimen kebijakan bank Sentral AS yang akan melakukan pengetatatn moneter.

“Nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah hari ini terhadap dollar AS dengan motor utama dari menguatnya sentimen kebijakan pengetatan moneter yang agresif dari Bank Sentral AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Rencana tersebut juga mendorong yield atau tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS langsung melonjak ke atas 2,55 persen yang adalah level tertinggi baru tahun ini. Pagi ini, yield sudah bergerak lebih tinggi lagi di kisaran 2,6 persen.

“Kenaikan yield ini menunjukkan naiknya ekspektasi pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif. Selain itu, invasi dan sanksi Rusia yang meningkatkan risiko inflasi, menjadi penekan aset berisiko seperti rupiah,” kata Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.330 per dollar AS.

Baca juga: Promo Shopee Big Ramadan Sale 2022, Ada Gratis Ongkir hingga Produk Serba Seribu

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com